(A) 3. Dia?

712 51 12
                                    

NOTE:

<< iya >> = Ciel berbicara

< Benar > = Raphael berbicara

' tolol! ' = berbicara dalam hati jika POV 3

[Halo] = telepati

" Yeah " = orang berbicara

*Menangis* / *Brak* = melakukan tindakan/ efek suara

[Api]= skill

"Halo" = suara misterius/ yang tidak diketahui

Oke semuanya, cerita tentang 'Rimuru' alternatif A ini adalah murni dari cerita imajinasi saya, jadi pasti akan ada perbedaan di versi yang seharusnya.

Saya tidak selalu menyesuaikan Watak yang tepat di beberapa tokoh yang ada,

Jadi Jika salah satu tokoh melakukan tindakan yang menurut kalian keluar dari 'karakter' mereka,

Yah.. itu karena mereka adalah Versi alternatif (⁠・⁠∀⁠・⁠)

Dan tetap ingat, kalau ini hanyalah fanfic!

-----------------------------------------------------------

Saat ini di tengah hutan besar jura,

Diantara banyaknya pohon-pohon hijau yang rimbun,

Terdapat seseorang yang mengenakan jubah hitam yang disertai tudung hitam yang menutupi kepalanya.

Dia sedang duduk santai di dahan salah satu pohon, saat itu dia menatap ke langit sambil memakan apel yang berada di salah satu tangannya.

Lalu dia menoleh kearah kanan dan menyeringai.

Yang dia lihat saat ini adalah mulut gua, atau lebih tepatnya pintu masuk gua yang dikatakan sebagai tempat tersegelnya sang Naga badai,

" Aku suka situasi ini "

Setelah mengatakannya, dia lalu lompat dari dahan pohon itu dan mendarat di tanah.

Setelahnya dia berjalan santai menuju kearah gua, dan masuk kedalamnya.

Rimuru POV

Suasana yang sunyi,

Walaupun gelap dan dingin, tapi aku tetap suka dengan Susana damai ini, suasana ini mirip saat dulu masa awal pembangunan Tempest.

Ha.. aku jadi agak aneh kalau merasakan kesunyian di sini

Bagaimana tidak, jika ini adalah dunia asli ku, maka wilayah ini akan menjadi wilayah yang sangat ramai dan meriah di malam hari.

Yahh.. mau bagaimana lagi, di dunia ini aku tidak pernah membangun negara monster,

Jangankan membangun negara monster, monster saja bukan

Aku tetap menatap langit sambil menikmati apel yang kudapatkan tadi siang,

Aku memetiknya, bukan mencurinya,

Baiklah, sepertinya sudah waktunya aku untuk menuju ketempat Veldora sekarang.

Tenang saja, sambil kita berjalan, aku akan tetap bercerita,

Akupun melompat turun dari dahan itu dan berjalan santai ke dalam gua Veldora.

Baik, mulai dari Tiga bulan yang lalu,

Saat aku baru keluar dari gua Veldora, aku menyadari bahwa aku mendarat di waktu 3 bulan sebelum aku bertemu dengan Anak-anak.

<< Saya yang memberitahumu, master >>

Tensura: Rimuru and the Parallel world | Fanfic Tensei shitara slime datta kenWhere stories live. Discover now