(C) 19. Sepotong-sepotong

225 26 24
                                    

✧𝑻𝒆𝒏𝒔𝒖𝒓𝒂: 𝑹𝒊𝒎𝒖𝒓𝒖 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒉𝒆 𝑷𝒂𝒓𝒂𝒍𝒍𝒆𝒍 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅✧
---------------------------------------------------------

"Laplace sialan, Berhenti di sana!"

"Hahaha! Kalian tidak akan mungkin bisa menangkap ku!"

Gedebum!

Seekor Beast berbadan besar menghancurkan tembok hingga berlubang.

Dia tidak tahu seberapa besar biaya untuk memperbaiki tembok itu saja!

"Tenang saja kapten, saya berjanji tidak akan merusak apapun lagi jika anda mau memberikan jalan."

"Leluconmu tidak lucu."

"Ah, sayang sekali."


꧁✿🌸ℝ𝕄𝕌🌸✿꧂


"Hahaha, kejar aku! Kejar aku!"

"Untuk apa juga aku mengejar mu." Ciel malah diam.

Berbeda dengan Ciel, aku terus mengejar Tear tanpa henti. Tubuh kecil itu sungguh lincah menghindari setiap serangan ku. Aku tidak pandai dalam kejar-mengejar seperti ini, seharusnya Ciel yang melakukan ini.

"Kakak, awas kepalamu!" Pekikan Ciel terdengar dari belakang.

Dan saat aku menoleh.

Woosh!

Gila! Sebuah batang besi terbakar melintas cepat melewati kepalaku. Jika kurang sedikit saja, mungkin kepalaku bisa hancur sebelah karena panas dan kecepatan. Meski hampir kena, tapi sialnya batang besi itu berhasil dihindari Tear.

Aku tahu batang besi itu ulah siapa.

"Maaf Kak, kukira itu bisa kena." Tiba-tiba Ciel sudah berada di sebelahku.

Anak ini cepat sekali, Padahal seingat ku dia berada jauh dibelakang sejak mengatakan kalimat yang sebelumnya. Dan sekarang dia di sebelahku? Aku saja tidak bisa membalas omongannya karena terlalu lelah. Ini sebabnya kukatakan Ciel lebih cocok diajak main kejar-kejaran dibandingkan aku.

"Hahaha! Tear, urusan kita sudah selesai di sini!"

Laplace tiba-tiba muncul jauh di depan.

"Yuhu! Bagus, Laplace!" Tidak lama kemudian Tear telah berada disamping Laplace.

Aku menghentikan langkahku dan menatap tajam mereka. Napas Ku terengah-engah, tapi aku tidak peduli. Tunggu, kalau Laplace di sini, bagaimana dengan Milim-senpai?

"Hei! Mana Kapten Milim!" Aku memekik saat mengerutkan alisku.

Laplace tertawa. "Tenang saja nona, Kapten mu sedang asyik bermain dengan peliharaan kami kok."

Sial! Yang pasti peliharaannya bukan anjing maupun kucing--

Blar!

Suara tabrakan keras terdengar jelas dari arah jam sepuluh, itu tempat Milim-senpai. Apakah Beast itu berada di tingkat tiga?!

"Selamat menikmati permainanmu!"

"Yuhu!"

Mereka kabur; melompat dari jendela dan ini adalah lantai tujuh. Aku bersyukur kalau mereka mati, tapi tentu tidak semudah itu mereka akan mati. Yang terpenting sekarang adalah Milim-senpai.

Tensura: Rimuru and the Parallel world | Fanfic Tensei shitara slime datta kenWhere stories live. Discover now