(D) 24. Dua sisi

167 15 4
                                    

✧𝑻𝒆𝒏𝒔𝒖𝒓𝒂: 𝑹𝒊𝒎𝒖𝒓𝒖 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒉𝒆 𝑷𝒂𝒓𝒂𝒍𝒍𝒆𝒍 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅✧
---------------------------------------------------------

"Duke Hiroshi, Jenderal Pelindung Tembok Timur, Benimaru Hiroshi telah tiba untuk menyapa Baginda Raja Templeton." Ucap seorang pria ber-armor dengan penuh rasa hormat, berlutut dihadapan Raja yang tengah duduk diatas singgasana megah.

"Benimaru, Jenderal Pelindung Tembok Timur, senang bisa bertemu denganmu. Berdirilah."

"Baik." Mendengarkan perintah, Benimaru segera berdiri dengan menjaga postur tetap merendah.

"Jadi, bagaimana dengan wilayah barat?"

"Saat ini aktivitas para monster tercatat semakin gencar. Tidak seperti hari-hari biasa yang mungkin paling banyak mencapai sepuluh monster tingkat menengah, sekarang itu bahkan hampir lebih dari tiga kali lipatnya." Benimaru bermuka sedih dengan wajah yang lebih tertunduk. "Ini sebuah ketidakmampuan yang mempermalukan kerajaan. Baginda, tolong hukum saya seberat mungkin."

Raja mengerutkan alisnya, ia lantas
menatap tajam Benimaru. "Kau ingin wilayah barat mati dimakan monster, Duke?"

Pria Benimaru itu terkejut dan bergetar dengan wajah panik, khawatir salah bicara. "T- tidak! Maksud saya.."

"Hahahaha!"

Menghapus wajah marahnya yang menusuk, kini Raja tiba-tiba tertawa. Benimaru yang tadinya terus berkeringat beralih menjadi sangat kebingungan.

"B- baginda?"

Sang Raja perlahan menghentikan tawanya. "Aku minta maaf jika membuatmu takut, itu hanya sebuah etimilasi saja, Duke."

la lantas tersenyum. "Apa kamu kurang suka jika aku panggil 'Duke'?"

"B- bukan begitu, Baginda! Saya.."

"Aku tahu, aku tahu, baru kali ini aku memanggilmu seperti itu 'kan?"

Dengan wajah sedikit lega, Benimaru lantas mengiyakan.

Raja adalah pribadi yang lebih menghormati prestasi seseorang, itu sebabnya ia lebih memilih memanggil Benimaru dengan gelar yang ia dapat sendiri dibandingkan posisi yang diwariskan dari sebuah hubungan kekerabatan secara turun-temurun.

Pada dasarnya, hubungan seperti pewarisan gelar itu tidak adil. Bahkan seorang bajingan kotor dapat menjadi bangsawan karena orang tuanya juga
seorang bangsawan, sedangkan
masih banyak orang berbakat
yang malah mati sia-sia hanya karena
sebuah perbedaan kasta. Menyimpan
sampah dan membuang emas
berharga, orang bodoh mana yang
senang melakukannya?

Begitulah pula sang Raja, ia telah
menyadari matrix itu sejak lama. Dia
lebih senang berdiri disebelah seorang anak petani yang kaya ilmu, daripada seorang anak Adipati yang hanya kaya harta. Itu bukan berarti ia seorang intoleran, karena tidak ada seorang manusia pun yang bisa hidup tanpa pilih-pilih. Semua pasti ada alasan dibaliknya, entah baik ataupun buruk.

Melihat karakter Raja yang seperti
itu, Benimaru khawatir dengan Raja
yang menyebut dirinya 'Duke' alih-alih 'Jenderal' maka bisa jadi ia sedang sangat marah.

Itu sebabnya Benimaru takut, tapi sepertinya kekhawatiran itu sia-sia.

"Baiklah, aku akui, kamu membaca
diriku dengan baik."

"M- maafkan saya karena telah
lancang."

"Memangnya apa yang membuatmu terdengar lancang?"

"S- saya membaca Baginda?" Jawab Benimaru ragu-ragu.

Tensura: Rimuru and the Parallel world | Fanfic Tensei shitara slime datta kenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang