(C) 20. Malaikat?

253 26 22
                                    

✧𝑻𝒆𝒏𝒔𝒖𝒓𝒂: 𝑹𝒊𝒎𝒖𝒓𝒖 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒉𝒆 𝑷𝒂𝒓𝒂𝒍𝒍𝒆𝒍 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅✧
----------------------------------------------------------

Begitu aku keluar dan berlari menuju ruang kendali utama, Mizari kembali mengirimkan pesan darurat. Iya, iya, aku sedang dijalan.

Milim dan Tenial bersaudari mengikuti ku dan kami berpisah tepat di persimpangan sebelumnya. Aku sampai, pintu ruang kendali otomatis terbuka dan aku masuk.

"Bagaimana kondisinya sekarang?" Aku bertanya sambil mengganti jas kasual yang sebelumnya dengan jas putih panjang untuk bekerja.

Mizari mengatakan seseorang yang saat ini belum dapat dipastikan identitasnya berhasil menyusup masuk kedalam ruang senjata. Dia dengan sengaja meledakkan gudang itu, saat ini jejaknya masih dalam pencarian.

Aku memerintahkan Rhein menurunkan pasukan untuk mengeceknya, ia mengangguk mengerti lalu keluar. Setiap sudut di gedung markas utama ini memiliki keamanan tinggi dan dijaga ketat, mustahil bisa dibobol oleh oknum biasa. Bisa ditebak siapa otak penyusupan ini, bocah ingusan Yuuki itu tidak diragukan lagi.

Aku sudah memerintahkan Milim untuk segera menjaga jalan utama akses gudang itu, kemungkinan pelakunya masih ada di dalam. Sedangkan untuk Tenial bersaudari, mereka ikut dalam pasukan yang diturunkan Rhein.

"Pak, tim tiga berhasil menemukan satu benda aneh."

Setelah setengah jam, akhirnya Mizari melaporkan hal terbaru.

"Berikan gambarnya."

"Baik."

Seketika gambar dilayar kemudian berganti. Aku melihat-- tunggu, benda itu 'kan!

"Mizari, cepat perintahkan semua pasukan didalam sana untuk keluar!"

Aku tiba-tiba memekik, membuat hampir semua orang di ruangan terkejut. Mizari bahkan juga terkejut tapi segera melaksanakan perintahku.

Woo..woo..

Tiba-tiba lengking suara sirine darurat terdengar. Peringatan pengaktifan perlindungan darurat bergema diantara ributnya suara sirine.

Semua pintu ditutup rapat, semua akses keluar masuk ruangan ini terkunci kuat. Ini memang sistem perlindungan darurat yang sudah ada, tapi apa yang membuatnya aktif? Padahal tidak ada tanda aktivitas mencurigakan.

"Apa yang terjadi?"

"Seseorang berhasil menyabotase sistem keamanan darurat, pak."

Bahkan aku bisa melihat sejumlah keringat turun dari kening Mizari, padahal biasanya dia sangat tenang. Dia berusaha sekuat tenaga mengatasi hal ini.

Setelah sesaat berpikir aku tiba-tiba teringat sesuatu, refleks alisku terangkat.

"Khan! Dimana batu Ruby itu?!" Pekikku memanggil Khan yang segera mengeceknya.

Saat dia mengecek kotak baja yang menyimpan batu itu, wajahnya seketika berubah terkejut. Tidak cukup hanya melihatnya dari kaca, ia juga membuka pintu kotak itu, tapi itu tidak berhasil menghilangkan ekspresi panik diwajahnya.

"B- batunya menghilang, pak!" Dia berbalik dan memekik.

Sial, Itulah penyebabnya.

"Mizari! fokus cari anomali dalam semua perangkat ruangan ini."

Lalu dibalasnya dengan anggukan ringan.

Semoga saja ini tidak akan lama, aku berharap rencana mereka gagal.

Tensura: Rimuru and the Parallel world | Fanfic Tensei shitara slime datta kenWhere stories live. Discover now