(C) 18. Mirip bukan berarti sama

314 29 9
                                    

✧𝑻𝒆𝒏𝒔𝒖𝒓𝒂: 𝑹𝒊𝒎𝒖𝒓𝒖 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒉𝒆 𝑷𝒂𝒓𝒂𝒍𝒍𝒆𝒍 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅✧
----------------------------------------------------------

"Woi Milim, berhenti!" suara seorang pria menghentikan gerakannya.

Mendengarnya, senpai kemudian menoleh. Bukan hanya senpai saja, tetapi gadis itu juga.

Saat aku menengadahkan pandangan, mencari arah sumber suara. Aku menemukan seorang pria bersurai merah gondrong sedang melayang di udara tanpa bantuan sayap atau bantuan alat apapun samasekali. Bagaimana bisa?

Dia menatap lurus kearah gadis itu, tangannya terlipat santai sedangkan tubuhnya tak sama sekali terlindungi dengan armor apapun. Tapi ketika aku semakin memfokuskan pandanganku, aku merasa wajahnya sangat mirip seseorang.

"Guy!"

"Kamu lagi!" Senpai memekik marah tepat setelah gadis itu memanggilnya.

Tunggu.. Guy?.. apakah maksudnya pak Guy? Guy Primodes? Jika benar dia pak Guy, lantas kenapa senpai terlihat marah? Setahuku hubungan mereka baik-baik saja akhir-akhir ini. Dan jika dilihat-lihat lagi, orang itu memiliki aura yang cukup kontras jika dibandingkan dengan aura pak Guy yang kukenal.

Saat aku sedang memikirkannya, senpai mendadak melempar sebuah batu besar kearahnya. Tapi dia berhasil menghindarinya dengan mudah. Pria itu kemudian turun dan berjalan menghampiri gadis yang dipanggilnya. Yup, bukan senpai yang dia maksud, tetapi gadis yang terlihat identik dengan Milim-senpai itu yang dimaksudnya. Namanya benar-benar Milim?

Saat senpai akan menyerang orang itu lagi, suara pria yang serupa kembali terdengar dan menghentikannya. Kali ini itu berasal dari orang lain. Sosok bersurai merah gondrong yang auranya familiar di mataku, tidak salah lagi, dialah pak Guy yang asli! Lalu siapa pria itu?

Pak Guy yang tadinya berada di udara pun turun, ia dengan cepat menghampiri Milim-senpai.

"Kamu baik-baik saja 'kan?"

"Apa menurutmu luka-luka ini akan mengatakan 'iya'?"

"Ya, dan mereka juga berkata akan sembuh sebentar lagi."

"Jangan bercanda! Dan kenapa kamu membawa orang itu!" Milim-senpai menunjuk pria merah tadi.

"Aku bisa mendengarnya loh, nona." Ucap pria itu.

Karena tidak ingin mengundang pertengkaran panjang yang membuang-buang waktu, pak Guy segera melerai keduanya. Pak Guy lantas menjelaskan kepada senpai, alasan ia membawa pria itu ke sini yakni karena telah melakukan suatu kesepakatan dengannya. Senpai awalnya marah karena pak Guy langsung menyetujui kesepakatan itu tanpa sepengetahuannya, tetapi pak Guy berhasil menenangkannya. Pak Guy berjanji akan menjelaskan lebih rincinya di markas nanti dan dengan berat hati senpai menyetujuinya.

"Huh! Awas saja kamu bohong." Senpai mengancam pak Guy.

Aku tidak tahu ancaman itu berguna atau tidak..

꧁࿌🔴𝔾𝕦𝕪🔴࿌꧂


"Hahaha, kau yakin bisa mengalahkan ku?" Pria itu menyombongkan diri.

"Haha.. aku lebih baik mati daripada lari."

Aku sadar orang di hadapanku ini sudah pasti akan menang. Kendatipun dia kalah, pasti itu cuma akal-akalnya saja. Dilihat sekilas pun aura kami memang memiliki selisih yang sangat jauh. Mungkin jika diumpamakan itu seperti semut dan gunung, tidak, tapi lebih dari itu.

Tensura: Rimuru and the Parallel world | Fanfic Tensei shitara slime datta kenWhere stories live. Discover now