(C) 21. Ditunggu-tunggu

218 24 28
                                    

✧𝑻𝒆𝒏𝒔𝒖𝒓𝒂: 𝑹𝒊𝒎𝒖𝒓𝒖 𝒂𝒏𝒅 𝒕𝒉𝒆 𝑷𝒂𝒓𝒂𝒍𝒍𝒆𝒍 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅✧
----------------------------------------------------------

[A/N: ❖ = skip]

Tidak ada kesan apapun yang mereka dapatkan saat melihatnya, entah itu buruk maupun baik. Semua terasa kosong dan seperti tidak ada apa-apa, padahal jelas-jelas ialah yang sudah membuat Yuuki se-menyedihkan itu.

Mereka tidak merasakan apapun, bahkan takut sekalipun.

Meski pandangan mata keduanya setajam mata pedang, tubuh mereka benar-benar lemas. Itu karena mereka tidak merasakan hawa permusuhan apapun, Benar-benar tidak ada sedikitpun.

Orang berjubah yang tadinya menatap gelembung tempat Yuuki tersiksa, kini menoleh kepada Tenial bersaudari. Entah tatapan apa yang ia lemparkan. Tatapan Tajam? Permusuhan? Ataukah mungkin tatapan persahabatan? Tidak ada yang tahu, wajahnya benar-benar ditutupi oleh bayangan.

Beberapa detik kemudian, gelembung itupun menghilang.

Menyisakan tubuh Yuuki yang terkulai lemas dalam keadaan duduk bersandar pada tembok. Anehnya, luka pada tubuh anak itu hilang tanpa sisa, sungguh tidak ada yang tersisa meski itu secuil goresan. Seluruh aksesoris agung menghilang dan tergantikan oleh pakaian yang biasa dipakainya, persis seperti diawal pertarungannya.

Tentu kedua saudari yang menyaksikan hal tersebut memiliki ekspresi heran dalam wajah mereka, apa tujuan orang ini?

Orang itu berjalan menuju tempat Yuuki. Suara langkahnya bergema, menghiasi suasana sekitar yang sangat sunyi karena terjebak dalam linglung.

Berhenti tepat sebelum tiga langkah dari Yuuki, orang itu kemudian berlutut satu kaki dan berdiam sejenak.

"Dia benar-benar membuang mu, ya?"

Tak lama, iapun berdiri.

Pertanyaan yang terdengar retorik tetapi meninggalkan segudang pertanyaan. Keingintahuan yang besar sungguh dapat menjadi pedang bermata dua bagi setiap orang.

Ia mengulurkan salah satu tangannya, tepat kearah ubun-ubun pemuda itu. Dengan suara lembut seperti silir, ia kemudian menyebutkan sebuah nama.

"Beelzebuth."

Segumpal energi hitam pekat dengan bentuk seperti kepala monster muncul, lalu melahap tubuh pemuda itu bulat-bulat.

Tidak, Yuuki tidak menghilang dari tempatnya, karena beberapa detik setelahnya energi itu menghilang dengan sendirinya seperti tertiup angin. Dan Yuuki masih diposisi semula, tanpa bergeser sedikitpun.

Orang tersebut memandangi telapak tangannya, lalu sedikit menengadah dan segera menyadari sesuatu.

"Kenapa jadi sepi sekali?"

Dan saat ia menoleh kearah Tenial bersaudari yang sama-sama tampak bingung, ia kemudian segera menyadarinya.

"Ah.. haha, sepertinya aku sedikit berlebihan?"

Dia segera berjalan mendekati kedua kakak-beradik itu. Masih sama dengan suasana sunyi, tapi entah mengapa malah terdengar mencekam, sampai kapan ini akan berlangsung?

Mereka berdua benar-benar diam tanpa sedikitpun ancang-ancang ingin menyerang, kecuali dari tatapan tajam Ciel yang sangat menusuk.

Tapi bahkan belum sempat sampai sepertiga dari perjalanannya, tiba-tiba sesuatu berhasil mendobrak pintu dan menghancurkannya.

Kebetulan sekali, Tenial bersaudari sedang membelakangi pintu besi yang tadinya baik-baik saja itu.

"Sahabat, aku datang -noda!!"

Tensura: Rimuru and the Parallel world | Fanfic Tensei shitara slime datta kenWhere stories live. Discover now