1. Rutinitas Pagi Giana

2.6K 265 20
                                    

______

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

______

"JOVANN!!!!!!"

"JOVANN!!!! bangun anjir!!! Ini udah jam berapaaaaa!!!!!!"

Giana memandangi sekitar, berharap suaranya tidak membangunkan tetangga apartemennya yang lain.

"Jovan bangun bego." Cicit Giana dengan suara yang pelan.

Giana berdecak sambil menghubungi Jovan, "Ck.. Lo udah janji mau nganterin gue cari buku."

Giana menggedor-gedor pintu itu sambil memencet bel apartemen Jovan.

Giana bisa saja memasukkan kode pin Apartemen Jovan karena Jovan yang memberitahunya— lebih tepatnya Jovan mewanti-wanti mereka agar saling tahu kode akses Apartemen, Jovan hanya mengantasipasi jika hal yang tidak-tidak terjadi, seperti salah satu diantara mereka ada yang pingsan di dalam dan sebagainya.

Tapi Giana tetap menjaga privacy sahabatnya itu dan tidak pernah sekalipun ia masuk ke Apartemen Jovan dengan memasukkan kode pin tanpa adanya perizinan dari sang empu. Hal yang bertentangan lain dengan Jovan, yang seenak jidatnya masuk ke Apartemen Giana tanpa perizinan gadis itu.

Sebenarnya Giana pernah sekali, waktu beberapa minggu baru pindah ke sini— tepatnya saat maba, ia dengan lancang masuk ke dalam Apartemen Jovan tanpa memberitahu pemiliknya kalau ia akan berkunjung, yang membuatnya membeku, menyaksikan Jovan sedang ciuman dengan cewek di Apartemennya.

Oleh sebab itu, Giana trauma! Giana harus melindungi mata sucinya dari orang biadab seperti Jovan.

"Jovan. Lo bener-bener.. ya, gak bisa di percaya omongannya."

Giana sudah mengomel yang sekian kalinya sambil berkali-kali menghubungi Jovan berharap lelaki itu segera membuka Apartemennya.

Deringan kedua.

"BUKA PINTUNYAAA!!!!"

Jovan yang baru setengah sadar di dalam kamarnya langsung menutup telinganya mendengar suara Giana yang super melengking. Jovan melirik jam di dinding kamarnya.

"Mampus."

Ia segera mencari bajunya—karena ia memiliki kebiasaan tidur dengan telanjang dada— Jovan melompat dari ranjangnya dan memakai bajunya asal-asalan. Dan segera berlari keluar menghampiri Giana.

Klik.

"Lo bisa tinggal masuk, tapi Lo memilih teriak gak jelas, ganggu orang lain tau aja."

"Bacot." Giana masuk dengan menyenggol Jovan.

Jovan hanya mencoba tersenyum sabar.

Sudah biasa, ini adalah hal yang sering terjadi. Bahkan Giana akan berubah jadi toa di pagi hari, jika Jovan sudah memberi tahu Giana agar membangunkannya jika ia memiliki kelas pagi.

Glimpse of usWhere stories live. Discover now