16. Nobar

1.5K 264 26
                                    

____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

____

Jovan berjalan keluar setelah sebelumnya mengambil kunci motor, saat akan membuka pintu, ia di kejutkan oleh Giana dan Bundanya yang baru saja kembali dari berbelanja di pasar. Jovan segera menarik Giana saat perempuan itu akan masuk ke dalam rumahnya.

"Apasihhh?????" Teriak Giana sambil berusaha melepaskan cekalan tangan Jovan.

"Temenin ke Indomaret. Bunda.. aku keluar."

"Iyaa..."

Di satu sisi, mata Giana seketika berbinar menatap Jovan, "Es Krim?"

Jovan berdeham, menaiki motornya lalu menghidupkannya.

"Ayo." Ajak Jovan sambil memanaskan motornya.

Giana masih terbengong, "Ngapain ke Indomaret?" Tanya Giana sambil naik ke atas motor Jovan.

"Beli cemilan."

"Napa lo gak bilang dari tadi???? biar gue sama Bunda beliin."

Jovan menarik gasnya tanpa mempedulikan ucapan Giana.

Giana mendengus saat tidak ada jawaban, menaruh dagunya di bahu Jovan.

Giana melingkarkan tangan kanannya ke leher Jovan, mencekik leher Jovan. "Naik motor yang bener gak!" Jantung Giana hampir copot saat mereka baru keluar meninggalkan halaman rumah Jovan tapi Jovan sudah menyalip dua motor.

Jovan tertawa, tangannya memukul-mukul lengan Giana yang membuat lehernya tercekik, sambil memelankan laju motornya setelah tadi beberapa kali menyalip beberapa motor setiap ada kesempatan.

Setelah memastikan Jovan membawa motor dengan benar, Giana kembali menaruh dagunya ke bahu Jovan yang sudah menjadi kebiasaannya. Hanya berlaku kepada Jovan, ia pernah mencobanya ke temannya yang lain tapi ternyata tidak bisa, ia canggung.

Keduanya kini sampai di Indomaret yang lumayan dekat dari rumah Jovan.

"Tumben amat nyetok cemilan? Mau nonton bola?" Tanya Giana sambil turun dari motor, ia sudah menghafal kebiasaan sahabatnya itu.

"Hm, ada pertandingan el clasico ntar malem."

"Ah... Real Madrid vs Barcelona, again?"

"Iya. Gue beliin es krim tapi temenin gue nonton!"

Giana mengangguk, bukan ide yang buruk, lagian ia juga suka mengganggu Jovan saat lelaki itu fokus menonton bola, "Jam berapa emang?"

"Jam dua."

"Oke. kalau gitu gue mau dua es krim. deal."

Jovan belum menyetujuinya tapi Giana sudah masuk ke dalam Indomaret.
____

Jovan kini duduk di sofa ruang tamunya dengan menaikkan kedua kakinya ke atas sofa, ia baru saja makan siang dengan Giana dan juga Bundanya, sedangkan Ayahnya dan Jeffry masih ada di kantor.

Glimpse of usWhere stories live. Discover now