20. Movies Night

1.8K 244 73
                                    

Ini part setelah mereka ke pantai (mereka ke pantai kok, Jovan gak mungkin ambil agenda lain, udah kapok bujukin Giana soalnya wkwk) nanti part pantainya aku buatin di twt aja ya, males soalnya kalau di buatin wp, soalnya ya pasti soal mereka adu ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini part setelah mereka ke pantai (mereka ke pantai kok, Jovan gak mungkin ambil agenda lain, udah kapok bujukin Giana soalnya wkwk) nanti part pantainya aku buatin di twt aja ya, males soalnya kalau di buatin wp, soalnya ya pasti soal mereka adu bacot doang wkwkwk.

———

Di Apartemen Giana, sudah ada Giana yang menata snack, drink dan juga sisa cokelat— hasil palak dari Jovan yang memang sering mendapatkan cokelat di hari kasih sayang, kalau kalian menanyakan apa keuntungan berteman dengan Jovan, ya ini salah satunya, selalu panen cokelat saat hari valentine hehehe, soalnya Jovan tidak terlalu suka makanan manis.

Giana menata makanan-manakan ringan untuk mereka nikmati saat nonton nanti, ia menaruhnya di meja tempat mereka biasa memakan mie tengah malam— tempat Jovan menghabiskan waktu bermain gamenya di sana.

Sedangkan Jovan yang sudah siap di tempat duduknya yang berlapiskan karpet berbulu, tangannya menekan tombol play pada laptop Giana.

"JANGAN DI MULAI DULU GOBLOG, GUE BELUM SELESE NATA." Maki Giana sambil menabok kepala Jovan.

"Ini film apaan emang yang mau di nonton? Dan., anjir, kita cuman mau nonton gak usah lebay! snack lo buset, satu meja full."

Giana mendengus sinis, "Oke! Jangan ambil snack gue sebentar!"

Jovan berdecih, menghidupkan ponselnya mengecek grup himpunannya. Saat merasa tidak ada yang penting, Jovan mematikan daya ponselnya. Enggan untuk di ganggu.

Giana yang selesai menata makanan ringan kini duduk di dekat Jovan yang sudah menyimpan ponselnya di sofa, mereka berdua duduk di sela-sela antara meja dan sofa.

Dimeja terletak berbagai snack dan juga laptop Giana berada di tengah. Giana menekan tombol play. Sedangkan Jovan mengambil snack di meja tapi tangannya di pukul oleh Giana.

"Jangan sentuh snack gue!" Giana orangnya dendaman.

Jovan memutar bola matanya malas lalu menepis tangan Giana. Giana mendengus sinis, ingin melanjutkan melarang Jovan tapi perhatiannya kembali kepada layar laptop.

"Titanic?" Komentar Jovan melihat sebuah film yang sudah terputar.

"Ya."

"Ngapain tiba-tiba mau nonton film ini?" Tanya Jovan.

"Lagi rame, gue penasaran."

Jovan menatap Giana aneh, karena rame doang ni anak kepo? Dasar kepoan.

Jovan mengingat bagaimana ia bisa berakhir di sini, tadi— saat ia selesai mengecek lampu magic yang ada kamar Giana, ia tiba-tiba di tarik oleh Giana untuk menemaninya nonton. Jovan yang punya waktu lenggang hanya pasrah, lagian bukan ide yang buruk, ia butuh sesuatu untuk melepas rasa penatnya dari kuliah dan rapat seharian full sampai bisa pulang jam sembilan malam tadi.

Glimpse of usWhere stories live. Discover now