13. Sebuah Janji

1.5K 262 46
                                    

Jopan

Pannn
sibuk ga?

ohh okeemangatt

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ohh okee
mangatt

_____

Jovan menatap ponselnya berkali-kali, sejak pagi tadi ia sudah menghubungi Giana tapi tidak ada balasan dari perempuan itu. Terakhir kali, Giana menghubunginya kemarin malam, setelah ia mengirimkan PAP, Giana menghilang.

Acara proker besar Jovan baru saja selesai, saat ini mereka sedang membersihkan auditorium. Perasaan Jovan tidak enak. Tidak biasanya Giana mencueki pesannya, Giana anak ponsel 24/7, jadi tidak mungkin Giana tidak melihat pesannya.

Jovan sudah menelponnya sejak tadi tapi tidak diangkat juga oleh sahabatnya itu.

"Lan. Gue pamit duluan gak papakan?" Tanya Jovan.

Harlan yang sedang mengangkat kursi mengangguk, "Yoi. Jan lupa ntar malam kita party."

Jovan mengangguk, ia segera berjalan menuju tempat registrasi untuk menghampiri Sheila.

"La. Gue mau balik duluan, ntar lo nebeng ke anak-anak, gak papa kan?" Tanya Jovan.

Sheila yang sedang menghitung biaya catering mendongak, "Ohiya gak papa. Tapi, gak ada apa-apa kan?"

"Gak. Cuman mau ngecek Giana, tu anak gak bales chat gue dari pagi. Gue duluan ya, maaf gak bisa nganter. Kerja bagus hari ini."

Jovan beranjak pergi tanpa menyadari perubahan ekspresi dari Sheila.

____

Jovan memasukkan kode pin Apartemen Giana lalu membuka pintunya.

"NAA?????"

Jovan berjalan menuju kamar Giana, saat sampai di depan pintu Giana ia mengetok pelan pintunya.

Jovan mengetok, hingga berkali-kali tapi tidak ada balasan.

Apa Giana keluar?

Jovan mencoba membuka pintu kamar Giana dengan harapan semoga pintu ini tidak terkunci.

Jovan mendorong pelan pintu kamar Giana dan menemukan Giana sedang berbaring dengan selimut menutupi tubuhnya.

Umpatan hampir keluar dari mulut Jovan sampai ia menyadari jika Giana menggigil.

Jovan segera berlari, lalu memeriksa kening Giana, "Naa?? Lo gak papa??"

Panas.

Badan Giana panas.

Jovan membalikkan tubuh Giana yang sebelumnya menghadap ke kanan untuk terlentang.

"Paan... Dingin..." Suara gemetaran Giana membuat Jovan kalut.

Glimpse of usWhere stories live. Discover now