34. Obat Jovan

2.1K 266 57
                                    

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

Tepat setelah Jovan menghindarinya lalu tiba-tiba menelponnya sambil menangis— Giana tidak tahu itu tangisan apa, yang jelas Giana baru mendengar Jovan menangis lagi setelah kejadian yang menimpanya dulu.

"PAAAAANNNNN!!!!" Giana melangkah sambil melambaikan tangannya kepada lelaki yang rasanya sudah lama sekali ia lihat. Memang sudah lama sih, orang dia baru pulang lagi setelah hampir 4 bulan ikut exchange, itupun ia pulang lebih dulu dibanding rombongannya gara-gara Jovan.

JOVAN JADI ANEH BANGET! BUAT DIA HARUS URUS PULANG DULUAN!!

Giana merasa Jovan berubah 100%! yang jelas Jovan jauh lebih baik padanya lagi, well— Jovan memang baik padanya, tapi baiknya kali ini beda. Baiknya Jovan sampai membuat Giana harus memastikan ini Jovan yang mengiriminya pesan atau tidak. Soalnya JOVAN KEK TIBA-TIBA KADANG NGE CHAT,

MAU MIE AYAM GAK? MAU GUE GOFOOD IN?

LIKEE????? DIA KESAMBET APAAN?????? Orang biasanya kalau gue ngechat dia ngeluh laper, dibalesnya

rasain! siapa suruh ninggalin gue.

Makanya Giana merasa ia harus pulang lebih dulu dari yang ia rencanakan, ia takut Jovan kena virus kebaikan atau semacamnya!

Giana kini bisa melihat dengan jelas, Jovan berlari kepadanya, Giana berhenti sejenak ia baru akan mengeluarkan oleh-oleh untuk Jovan yang ia simpan di travel bag yang ada di atas kopernya tapi ia dikagetkan oleh Jovan yang langsung memeluknya setelah laki-laki itu sampai di hadapannya.

Pegangan Giana kepada kopernya seketika terlepas, "Kangen banget kan sama gue? Kekeke." Ucap Giana sambil cekikikan.

Kedua lengan Jovan melingkar di punggung Giana, Jovan memeluk Giana erat, sangat erat sampai membuat alis Giana naik karena kebingungan, Jovan serindu itu padanya kah?

Jovan mengelus rambut Giana, dan menghirup aroma tubuh Giana, selama beberapa menit mereka berdua hanya diam, Giana walaupun bingung dengan sikapnya Jovan, tapi tangan Giana tetap melingkar di pinggang Jovan.

"Na."

"Hmm?"

"Amar juga suka sama Wanda."

"Hah?"

"Gue udah tau, Na."

Perasaan Giana tiba-tiba tidak enak, "T-tau a-apa?"

"Secret Admirer."

Deg.

Jantung Giana seperti ingin lepas dari tempatnya, ia menurunkan tangannya yang semula melingkar di pinggang Jovan lalu mendorong tubuh Jovan dengan tangan gemetaran, "Pan.. g-gue bisa j-jelasin..,"

"..I-itu.. gak seperti yang lo pikirin... I-itu.. g-guee.."

Jovan mengeratkan pelukannya, "Kevin yang ngasih tau gue semuanya, Na."

Glimpse of usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang