part 02

2.6K 326 10
                                    








Setelah menyelesaikan sarapannya, gracia bersiap untuk berangkat bekerja, dia masuk kerja jam 8 pagi, dan dia harus berangkat lebih cepat agar tidak terlambat karna harus berjalan kaki.

Kenapa dia tidak naik angkutan umum? Karna dia takut terlambat karna macet,dia merasa berjalan kaki akan lebih cepat karna bisa melalui jalan kecil komplek perumahan warga.

Gracia keluar rumah,mengunci pintu rumahnya.
Saat dia berbalik, dia sedikit terkejut melihat seseorang yang sekarang berdiri di depannya dengan senyuman menjijikan.

"Maaf om,kenapa om disini?" Tanya gracia kaget sedikit memberi jarak pada orang itu.

"Saya cuma ingin melihat kamu, dan mengingatkanmu sekali lagi,minggu depan kita akan segera menikah" ucap orang itu menatap gracia tersenyum,senyum yang menggelikan.

"Saya tidak akan mau nikah sama om, nanti saya akan melunasi semua hutang itu,om jangan pernah ganggu saya lagi" ucap gracia lalu pergi meninggalkan pria itu.

"Kamu tidak akan bisa melunasi hutang ayahmu cantik, tidak akan" ucap pria itu berteriak menatap punggung kecil yang semakin menjauh, tersenyum membayangkan jika sebentar lagi dia akan mendapatkan gadis pujaannya.







Gracia berjalan cepat menuju tempatnya bekerja,dia sungguh sangat risih terhadap pria tua itu, hampir setiap pagi pria itu menunggunya di depan rumah,hanya untuk melihat dirinya pergi bekerja, tapi tadi pria itu sudah melampaui batas,berdiri di teras rumahnya,dia semakin takut untuk tinggal disana,merasa tidak aman, bisa saja pria itu berbuat hal yang tidak-tidak padanya mengingat dia yang selalu menolak pria itu.

Gracia sampai di cafe tempatnya bekerja,peluh membasahi pelipis dan lehernya,selalu begitu setiap hari,kota besar ini sangat panas walaupun masih pagi.



"Gre..lo gpp kan?" Tanya anin,teman kerjanya.

"Gw gpp nin,biasanya juga gini kan" ucap gracia tersenyum pada anin, mereka sudah mengenal cukup lama,ya walaupun kenalan saat mereka sama-sama bekerja disini. Mereka sudah menjadi teman dekat.

"Yaudah,gw ke belakang dulu ya" ucap anin tersenyum lalu diangguki gracia.

Gracia mulai menyapu,mengepel serta mengelap meja sebelum cafe itu buka. Kegiatan rutin yang selalu di lakukannya sebelum melayani pembeli.













"Gre yuk pulang" ajak anin saat jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, gracia selalu mandi di kos anin untuk membersihkan tubuhnya karna sedari pagi bekerja, setelah mandi gracia masuk lagi untuk shift kedua, dia diberi waktu 2 jam sebelum masuk di shift kedua.
Kostan anin cukup dekat dengan tempat kerjanya ini.

"Gw anter ini kebelakang dulu ya" ucap gracia yang kini membersihkan meja yang telah ditinggal oleh pengunjung.

Mereka berjalan ke kostan anin.

"Lo mandi aja gre,gw mau rebahan dulu" ucap anin merebahkan tubuhnya di kasur,dia lelah.

Anin sedikit heran dengan temannya itu,mereka sama-sama bekerja dari pagi tapi gracia tidak terlihat lelah sama sekali,padahal gracia bekerja lagi sampai malam, kenapa gadis itu kuat sekali? Tidak seperti dirinya yang selalu mengeluh saat tubuhnya terasa remuk setelah bekerja. Dia sangat salut dengan perjuangan gracia, dia tau cerita kehidupan gracia karna gadis itu selalu bercerita dengannya. Tapi apalah daya,dia hanya gadis rantauan yang hidupnya juga tak beda jauh dengan gracia, yang bisa dilakukannya adalah selalu menyemangati gracia dan mendengar cerita gadis itu.



"Gre,lo nggk capek kek gini terus? Sampe kapan gre?" Tanya anin saat gracia keluar dari kamar mandi dengan pakaian bersihnya. Terlihat lebih segar.

"Capek sih ya pasti lah, tapi mau gimana lagi kan?" Ucap gracia tersenyum pada anin, dia sedikit merias wajahnya dengan make-up tipis agar lebih sedap dipandang,tidak di rias pun wajahnya juga sudah cantik.

PEMILIK HATI (Greshan)Where stories live. Discover now