part 07

2.3K 293 25
                                    

Dua jam sudah lamanya gracia menunggu, dirinya sekarang sudah sedikit lebih tenang,tapi pikirannya kacau,kenapa shani belum kembali juga? Dia ingin menyusul shani kedalam tempat itu,tapi dia takut.

Gracia memberanikan diri untuk kembali masuk ke tempat itu,tapi baru beberapa langkah dia berjalan,dia melihat shani yang berjalan sedikit sempoyongan keluar dari tempat itu,shani memegang kepalanya.

"Kak shani" gumam gracia dengan pandangan khawatir melihat keadaan shani. Gracia berlari mendekat kearah gadis itu.

"Kak shani mabuk?" Tanya gracia memeluk tubuh shani membantunya berjalan,tangan shani merangkul tubuh kecil gracia.Tubuh gadis dingin itu bau alkohol.

"Aku pesan taksi online aja ya kak" ucap gracia khawatir,shani pasti tidak bisa menyetir sekarang.

Gracia membawa shani berjalan menuju mobil, shani memutar tubuh gracia, menyandarkan gracia di mobilnya.

"Kak" ucap gracia kaget melihat shani yang kini menatapnya dalam,mengikis jarak dengan gracia.

Shani memeluk gracia,menumpukan dahinya di bahu gadis itu.

"Kak shani kenapa?" Tanya gracia karna shani hanya diam memeluknya.

Tidak ada jawaban dari shani,gracia tidak tau harus apa,bagaimana dia bisa memesan taksi online,ponselnya ada di dalam mobil.

Perlahan tangan gracia terangkat,memberanikan diri membalas pelukan shani, tangannya bergerak pelan mengusap punggung gadis dingin itu.

"Kak kita pulang ya" ucap gracia lembut,tapi masih tidak ada suara dari gadis yang memeluknya erat.

Gracia berpikir beberapa saat,dia menemukan satu cara.

"Kak,,aku pinjam hp nya ya" tanya gracia,tapi tetap saja gadis yang memeluknya tidak memberi respon apapun.

Sekarang gracia siap menerima jika nanti shani akan marah padanya,tidak mungkin mereka akan terus diam berdiri di tempat ini. Gracia menurunkan tangan kirinya,meraba saku belakang shani,mencari ponsel gadis itu,tidak dia temukan disana.

Tangan kirinya kembali meraba saku celana shani yang lain,tangan kanannya tak lepas dari tubuh shani,masih memeluknya. Gracia menemukan ponsel di saku kanan bagian depan shani,dia menarik ponsel itu, menghidupkannya,untungnya ponsel shani tidak di kunci,lagian siapa juga yang berani membuka ponsel milik gadis dingin itu,tapi mungkin sekarang gracia lah yang orang pertama yang berani membukanya.

Gracia mencari aplikasi untuk memesan taksi online,tapi dia tidak menemukannya,mana mungkin shani menggunakan jasa itu,dia punya mobil sendiri. Gracia terpaksa mendownload aplikasi itu terlebih dahulu, setelah itu memesan mobil online.

Selama menunggu mobil itu datang,gracia kembali memeluk shani,mengusap punggungnya. Apa shani tertidur? Dari tadi gadis itu tidak bergerak sama sekali,apalagi bersuara.

Tapi jika benar shani tidur,kenapa pelukannya tidak melemah sama sekali,malahan shani memeluknya semakin erat.





Sebuah mobil berhenti tak jauh dari mereka,itu mobil pesanan gracia.

"Kak kita pulang ya" ucap gracia lembut,lalu berusaha menegakkan tubuhnya yang sedari tadi bersandar di mobil. Gracia memapah shani berjalan,benar saja,shani tidak tidur,dia hanya diam saat gracia membawanya.

Mereka masuk ke dalam mobil itu, mobilnya melaju meninggalkan tempat aneh itu. Melihat shani yang bersandar sambil memejamkan mata memijit pelipisnya,membuat hati gracia tergerak untuk memberi sedikit kenyamanan pada shani.

"Maaf kak" ucap gracia pelan,menarik kepala shani agar bersandar di pundaknya,mengusap satu bagian pipi shani. Shani tidak menolak sama sekali, kepalanya bersandar pada pundak gadis itu,matanya terpejam menikmati usapan pelan gracia di pipinya.





PEMILIK HATI (Greshan)Onde histórias criam vida. Descubra agora