part 19

2.7K 283 12
                                    

Matahari sudah menampakkan diri di ufuk timur,tapi dua gadis cantik yang masih terlelap dalam satu selimut itu masih belum membuka matanya.
Jika saja suara dering ponsel gracia tidak mengganggu tidurnya,mungkin shani tidak akan membuka matanya,sedangkan sang pemilik ponsel masih betah memejamkan mata,mungkin kelelahan karna pergulatan panas mereka hingga pukul 3 dini hari.

Shani melepas tangannya yang melingkar di tubuh polos sang kekasih, tangannya bergerak untuk meraih ponsel gracia yang ada di meja sebelah ranjang,masih bisa dijangkau olehnya.

Nama anin tertera di layar ponsel itu,dengan malas shani menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan itu.

"Halo gre..lo lama banget sih angkat telfon gw,dari tadi gw telfonin juga" omel anin diseberang telfon membuat shani sedikit menjauhkan ponsel itu dari telinganya.

"Gracia masih tidur,ada urusan apa?" Tanya shani membuat anin sedikit terkesiap karna yang menjawab panggilannya itu shani.

"Eh..hehe,kak shani..aku cuma mau bilang kalo ayah sama bunda ngajak sarapan bareng" ucap anin sedikit tidak enak mengganggu pengantin baru itu pagi-pagi begini.

"Yaudah,30 menit lagi kita nyusul" ucap shani,dia melihat jam di ponselnya masih menunjukkan pukul 8 pagi,dia juga tidak enak dengan mertuanya jika mereka tidak ikut untuk sarapan,lagi pula nanti siang anin dan mertuanya itu akan kembali ke tanah air.

Shani kembali meletakkan ponsel itu di tempat semula,kemudian pandangannya tertuju pada wajah cantik pujaan hati yang sangat damai dalam tidurnya.

Shani tersenyum mengingat aktivitas panas mereka tadi malam. Sepertinya itu akan menjadi candu baru untuknya,dia akan meminta itu setiap hari pada gracia,dia menyukai suara kekasihnya saat pergulatan panas itu,suara itu membuatnya semakin jatuh cinta dan tentunya bahagia.

"Sayang" panggil shani membangunkan pujaan hatinya. Tangannya bergerak menyisir rambut gracia dengan jemarinya.

"Sayang" ucap shani lagi,menepuk pelan pipi sang kekasih.

Gracia sedikit terusik dalam tidurnya,perlahan dia membuka mata yang masih terasa sangat berat itu.

Matanya bertemu dengan netra indah milik shani yang tersenyum menatapnya.

"Bangun ya,ayah sama bunda ngajak sarapan bareng" ucap shani masih tersenyum menatap lekat wajah bangun tidur sang kekasih,wajah itu sangat cantik apalagi dilihat dari dekat seperti sekarang ini, jaraknya hanya satu jengkal dari wajahnya,, wajah yang tidak akan pernah membuatnya bosan untuk terus dipandangi.

"Boleh nggk ikut aja nggk? Aku masih ngantuk" ucap gracia dengan nada malasnya,dia kembali memejamkan mata.

"Ikut aja yaa,nanti siang mereka pulang loh, sekalian pamitan sama mereka" ucap shani mengusap pelan pipi kekasihnya.

"Tapi aku capek bangeet" ucap gracia manja masih memejamkan mata membuat senyum shani mengembang sempurna, pagi-pagi sudah dibuat gesrek oleh kekasih hatinya.

"Bangun dulu yaa,ntar abis sarapan lanjut lagi tidurnya" ucap shani lembut lalu mengecup gemas bibir kekasihnya.

"Ih kamu..masih pagi main nyosor aja" ucap gracia membuka mata lalu menjauhkan wajahnya dari shani yang suka nyosor tak kenal waktu.

"Abisnya kamu bikin aku gemes" ucap shani dengan wajah tak bersalah menarik tubuh kekasihnya mendekat.

"Yaudah,sana kamu mandi duluan" ucap gracia sedikit mendorong tubuh shani memberi jarak darinya,dia baru sadar mereka masih belum memakai apa-apa, gracia sedikit salah tingkah.

"Mandi bareng mau nggk?" Tanya shani menaik turunkan alisnya menggoda gracia,dia tau kekasihnya itu salah tingkah.

"Nggk mau" tolak gracia,dia malu,padahal tadi malam dia sudah bisa melupakan rasa malu itu.

PEMILIK HATI (Greshan)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon