part 22

3.3K 271 32
                                    

Hai guys👋 lama ya nunggunya 😆
Maapkeun author,kerjaan author sekarang lagi banyak,susah juga nyari waktu buat nulis,nggk bisa nulis juga kalo nggk fokus,ntar feelnya nggk dapet kalo di paksain 😗👉👈.

Yang sabar ya readers-readers kuhh🤣

Author nggk bisa update sekali seminggu,maap lagi yaaa🙏
Semoga kalian masih tetap setia nunggu kelanjutan ceritanya 🙃

**********






















Gracia membuka matanya perlahan,matanya melirik kearah balkon,gorden itu telah terbuka mengizinkan cahaya mentari pagi masuk ke dalam kamarnya.

Kembali kepalanya menoleh pada sisi ranjang yang di tempati shani,kosong. Tidak ada shani disana,kemana pujaan hatinya itu?,apa shani ke kantor hari ini? Tapi kenapa tidak membangunkannya dulu?, Gracia menghela nafas lalu menyibak selimut yang menutupi tubuhnya,kakinya melangkah gontai keluar kamar,dia ingin memastikan apakah shani benar ke kantor atau masih ada di rumah,di kamar mandi pun tidak ada tanda kehidupan disana,sudah jelas shani tidak ada disana.

Gracia menuruni tangga dengan malas,keningnya mengerut saat mendengar suara bising dari arah dapur.

Gracia berjalan mendekat melihat apa yang terjadi di dapur itu,mulutnya menganga tak percaya melihat shani berkutat dengan alat dapur,tapi ada naomi juga disana.

Perempuan jelmaan bidadari itu terlihat sangat lucu di mata gracia sekarang, sepertinya shani belum mandi melihat shani masih menggunakan piyama doraemon yang tadi malam diberikannya,rambut perempuan sempurna itu dicepol asal,sedikit terlihat berantakan namun tetap tidak mengurangi kadar kecantikannya,malah terlihat semakin cantik dimata gracia.

"Astaga shan..itu nggk akan meledak juga omelette nya,lebay banget deh" ledek naomi melihat shani memasak omelette tapi menggunakan tutup panci sebagai tameng.

"Ya kan buat jaga-jaga aja bundaa" ucap shani membela diri,ini pertama kalinya shani berkutat dengan peralatan masak.

"Yaudah itu dibalik,ntar gosong" ucap naomi melihat omelette di teflon yang dimasak shani.

"Ya ini gimana cara baliknya bund,nggk bisa" ucap shani berusaha membalik omelette nya.

"Sini biar bunda aja, gosong ntar kalo kelamaan" ucap naomi lalu mengambil alih sendok penggorengan yang dipegang shani lalu membalik omelette dengan mudah membuat shani menyengir.

"Masa gini aja nggk bisa" omel naomi.

"Hehe,,, namanya juga lagi belajar bund,jangan ngomel-ngomel gitu dong,ntar ilang cantiknya" ucap shani membuat gracia yang mendengarnya mencebikkan bibir.

"Dasar buaya,mertua sendiri juga digombalin" ucap gracia menarik kursi di meja makan lalu duduk disana.

"Eh sayang,sejak kapan kamu disitu?" Tanya shani menyadari kehadiran gracia lalu berjalan menghampiri istri tercintanya.

"Eh mau kemana,ini kenapa ditinggal" cegah naomi pada shani.

"Mau nyamperin istri aku dulu bund" ucap shani menghentikan langkahnya menoleh pada naomi.

"Eh eh nggak ya,ini masakan kamu belum selesai,sini" ucap naomi membuat shani cemberut.

"Bentar doang bundaaa" ucap shani memelas.

"Sini balik... Gege nya juga nggk kemana-mana kok" ucap naomi membuat shani berjalan lesu kembali mendekati naomi.

"Gini ya rasanya diomelin mama mertua,tega banget" gumam shani cemberut tapi masih bisa didengar oleh naomi,gracia yang melihat wajah cemberut shani tersenyum menahan tawanya, ternyata kekasih coolnya itu bisa lucu juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PEMILIK HATI (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang