chapter 1

27K 1K 33
                                    

Pagi hari.
Korea Selatan.

"Ungh... U-udah, ahh.. Jeno... " Pagi hari renjun diawali dengan desakan erotisnya.

Jeno, sang suami seperti nya tidak ingin mengakhiri aktivitas mesumnya tapi mendengar desakan erotis renjun membuat Jeno menghentikan aksi nenen paginya, takut kebablasan tapi kalau renjun mengizinkan dengan senang hati pria jangkung itu menurut.

"Morning seks?" Tanya Jeno dengan suara rendah nya yg membuat renjun merona. Pagi-pagi suaminya sudah membuatnya malu dan merona.

"No! Tdi malam kan udah Jeno, ihhh awas... Injun mau mandi" Mau tak mau Jeno segerah beranjak dari posisinya yg awalnya mengukung renjun.

renjun segerah beranjak dan memasuki kamar mandi dengan selimut yg menutupi badan mungilnya, langkah yg tertatih-tatih membuat Jeno terkekeh pelan melihat istri nya yg terlihat lucu.

Setelah renjun memasuki kamar mandi, Jeno memakai kembali baju piyamanya tanpa memasang kancing nya terlebih dahulu, lalu berjalan kearah balkon dan membiarkan para maid membersihkan kamarnya yg selama beberapa bulan ini menjadi tempat ia dan renjun tidur.

Tangan Jeno bertumpu dipagar balkon, menghirup udara kota seoul diawal musim semi. Setelah menghirup udara bersih di pagi hari Jeno memutuskan untuk masuk kembali kedalam kamarnya dan kamar yg semulanya berantakan sekarang jauh lebih bersih dan wangi, bersamaan dengan Jeno masuk renjun juga keluar dari kamar mandi dengan bathrobe putih yg menutupi tubuh mungil renjun.

"Kemari love" Jeno menepuk sofa disampingkan mengkode agar sang submissive duduk disampingnya.

"Tunggu, injun mau pakai baju dulu" Renjun hendak berjalan kearah walk in closet tapi suara Jeno mengalihkan langkah renjun yg semula ingin ke walk in closet menjadi putar arah ke tempat suaminya sedang bersantai.

"Rambut mu masih basah, sayang" Hanya itu yg diucapkan Jeno tapi mampu membuat renjun paham maksudnya. Singkat nya, jika rambut renjun basah bisa jdi ia akan masuk angin jika masuk angin renjun akan dibawah kerumah sakit dan disuntik. Demi ketombe biawak, renjun amat sangat membenci tempat arwah gentayangan tersebut, ya! Walaupun dalam satu bulan renjun tidak pernah absen untuk mengunjungi tempat para syaiton bersembahyang itu.

Di sela-sela kegiatan mengering rambut renjun yg dilakukan oleh sang suami tercinta, Tiba-tiba renjun teringat sesuatu lalu ia melirik kearah jam dinding yg terdapat dikamarnya.

Pukul 10:26pm. Renjun mengernyit heran, bukankah seharusnya Jeno sekarang berada di kantor dengan setumpuk berkas yg menghasilkan miliaran pundi-pundi dolar.

"Jeno, tidak kerja? " Tanya renjun dengan mengubah posisinya yg awal duduk membelakangi Jeno sekarang berubah menjadi menghadap wajah tampan sang dominant.

"Tidak, sayang" Jawab Jeno singkat dengan tangan yg masih aktif mengeringkan rambut renjun dengan handuk kering.

"Kenapa? " Tanya renjun polos dengan memiringkan kepalanya sedikit kesamping. Jeno yg tidak tahan dengan pemandangan yg disuguhi didepannya langsung mengecup seluruh wajah mungil renjun. gk kuat Jeno tuh liat keimutan sang submissive.

"Ihh... Udh Jeno" Renjun menjauhi wajahnya dari Jeno dengan tangan mungil yg menutupi bibir seksi Jeno. renjun tau tabiat Jeno seperti apa. awalnya kecup-kecup lama-lama jadi celap-celup, kan renjun gk mau mandi lagi.

"Kenapa jeno? Jeno belum jawab yg tadi. " Renjun mempout kan bibirnya kesal.

Cup.

"Karna suami mu ini kaya" Jeno menjawab setelah berhasil mencuri satu kecupan dibibir peace renjun. Manis...

"Emangnya kenapa kalau kaya? Daddy juga kaya" Seru renjun. Angkuh sekali suaminya yg satu ini, ehh kan suami renjun memang satu, tapi kn kalau tidak angkuh, tidak Jeno namanya.

cute mommy & possessive familyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt