Ch 3 : What A Suprise

576 30 8
                                    

Kotak besar itu diletakkan Carina di meja di sudut ruangan. Ada rasa penasaran yang menyelusup di hatinya hingga Carina pun membukanya. Detik itu Carina menjerit dan refleks tubuhnya melangkah mundur. Kotak besar itu tanpa sengaja terjatuh, dan kepala Gregson yang sudah hancur dan bersimbahkan darah melompat keluar. Sontak Carina membekap mulutnya, merasa mual. Wajah Gregson seolah menunjukkan bahwa ia mati secara paksa.

Carina mengutuk dalam hati. Matanya lantas bergetar penuh kesiagaan. Spontan ia menarik laci nakas dan mengambil sebuah senjata untuk berjaga-jaga.

"Apa hadiahku mengejutkanmu Carina?"

Carina lantas berbalik ketika mendengar suara tidak asing itu. Christoper berada di belakangnya-berjarak satu meter. Bersandar di dinding, dan menegakkan tubuh kini.

"Bagaimana kau bisa ada di sini?"

Christoper menyeringai, ia terlihat puas melihat Carina memegang pistol. Walau senjata itu tidak diacungkan wanita itu ke arahnya, melainkan menggantung di sisi tubuh. Carina belum menyadari bahwa ia telah masuk ke dalam perangkap Christoper.

"Apa itu penting untukmu, My Pig?"

"Apa katamu?"

"Kau mendengkur cukup keras dan sangat pulas."

"Sejak kapan kau menjadi penguntit Christoper?"

*

Enam Jam Yang Lalu...

Christoper berjalan ke meja resepsionis dan menyebutkan nomor kamar Carina. Ia beralasan kehilangan kartu akses untuk masuk. Awalnya pengawai wanita itu tidak percaya begitu saja, namun Christoper punya pesona yang tidak bisa ditolak. Bahkan ia memberikan sejumlah uang yang cukup banyak pada pengawai wanita itu.

Dan begitulah cara Christoper masuk ke kamar ini.

Sebelumnya ia sudah mencari tahu dari Marrie-karib Carina. Karena wanita itu tidak mungkin tidak tahu apa-apa tentang Carina beserta kegiatannya. Kebetulan yang baik, Marrie ternyata sedang mengadakan pesta lajang karena sebentar lagi ia akan menikah. Bahkan wanita itu yang memesan kamar hotel yang menjadi tempat menginap Carina.

Khas Carina dan kebiasaan wanita itu-suka bersenang-senang dengan pesta. Carina tidak berubah. Karena kecerobohannya itu pula, Christoper bisa dengan mudah mengambil pisau lipat Carina di laci nakas dan menukarkannya dengan pistol salah satu anggota Gregson. Saat melakukan itu Christoper menggunakan sarung tangan agar sidik jarinya tidak bisa diketahui.

Ketika mendengar derap langkah kaki, Christoper langsung bersembunyi di balik pintu. Hari masih subuh, dan Carina langsung berbaring di tempat tidur tanpa mengganti pakaiannya. Wanita itu tertidur pulas-tanpa beban.

Christoper mendekatinya sejenak. Mengeluarkan pistol, mengacungkannya. Ingin sekali ia menarik pelatuk itu dan menembak kepala Carina. Mengabaikan kecantikan wanita itu yang terpejam dalam mimpi. Namun... Christoper masih ingat dengan rencana awalnya. Alhasil ia menyimpan pistol, dan tertawa sinis begitu mendengar dengkuran keras Carina.

Detik berikutnya, Christoper malah berbaring di sebelah Carina sembari mengamati wajah wanita itu sampai ia terlelap tanpa sadar. Beruntung ia lebih dulu terbangun di pagi hari sebelum Carina hingga ia bisa bersembunyi di bawah kolong ranjang-sebab ia tahu Samuel akan melaksanakan permintaannya.

*

"Apa kau sudah ahli menembak Carina?"

Carina menatap pistol di tangannya sejenak sebelum menatap Christoper. Bodohnya ia tidak sadar bahwa senjatanya kini telah berganti. Entah bagaimana Christoper melakukannya, dan apa motif pria itu, Carina mengesampingkannya.

Burned By YouWhere stories live. Discover now