Ch 21 : It Ends For Us

659 31 31
                                    

Carina tampak menahan kekesalan, dan itu terlihat dari perubahan ekspresi mukanya yang sedikit memerah dan bibirnya yang mengatup. Namun ia kembali bersuara lagi, tidak mau kalah dan menyindir Christoper, "Terima kasih atas bunganya, tapi aku tidak menyukai hal-hal romantis. Jadi maaf, aku membuangnya ke tempah sampah."

Christoper kembali menegakkan kepala dan tidak merespon ucapan Carina. Walau begitu dadanya terasa panas sedangkan matanya mengamati dalam-dalam bola mata Carina. Jarak keduanya terpisah satu meter. Orang-orang Christoper mengawasi Carina di ruangan itu sembari terus mendengarkan percakapan keduanya.

"Dari mana kau tahu lokasi ini?" tanya Christoper.

"Kau tidak akan pernah bisa bersembunyi dariku, Christoper."

"Sam?"

"Aku mencarinya sendiri."

Mata Christoper menyipit, dan Carina paham bahwa Christoper masih belum menyadarinya. Lalu ia tersenyum mengejek. "Ingat dengan pesan Samuel yang masuk ke ponselmu?"

Pikirian Christoper terhempas dengan insiden semalam. Tentu saja, Samuel sempat bertukar pesan dengannya. Samuel mengajaknya bertemu dan menanyakan lokasi yang aman karena ingin memberikannya sesuatu. Dan ternyata... itu adalah ulah Carina.

"Aku terpaksa mencuri ponselnya diam-diam karena dia tidak mau memberitahukan keberadaanmu," kata Carina meneguhkan isi pikiran Christoper.

Seringai sinis terukir di bibir Christoper. "Kau pikir kau selalu bisa mendapatkan apa yang kauinginkan di dunia ini Carina?"

Carina tahu bahwa itu hanya sebuah pertanyaan retoris yang tidak memerlukan jawaban apa pun. Detik berikutnya, Carina mengacungkan pistol dengan gesit ke arah Christoper. Christoper mematung untuk beberapa saat namun pandangannya tidak teralihkan sedikit pun dari Carina. Satu tangannya mengepal erat di sisi tubuh sebab seluruh anggotanya kini ikut mengepung Carina dengan todongan pistol dari segala arah.

"Kau bilang jika aku menembakmu, maka seluruh anggotamu juga akan melenyapkanku bukan?" Carina melirik satu per satu seluruh senjata yang mengancam dirinya, sebelum kembali memandang Christoper. "Ternyata kau benar. Mereka sangat setia padamu."

"Turunkan senjata kalian," titah Christoper, dan semua langsung patuh walau beberapa dari mereka tampak menunjukkan ekspresi penuh tanda tanya. Namun tidak ada yang berani membuka suara.

Ellard yang berada tidak jauh dari Christoper mengamati gerak-gerik Christoper. Ia mencoba menyelami raut wajah Christoper yang tampak dingin kini. Sebab ia menduga dalam hati Christoper tidak demikian. Ellard mencurigai bahwa ada perasaan lain yang disembunyikan Christoper, dan Christoper hanya mencoba menyangkal segalanya dengan tetap berpegang pada identitasnya.

"Aku tidak tahu bahwa kau juga bisa menjadi seorang pemimpin," sindir Carina.

"Jangan membuat kekacauan di sini." Lalu Christoper mendekati Carina. "Pulanglah Carina."

Carina menelan ludah pahit seiring dengan ia menurunkan pistolnya ke sisi tubuh. Matanya tetap tertuju pada Christoper, dan tanpa sadar air matanya jatuh ke pipi.

"Setelah semua yang kita lalui, kau ingin aku menyerah padamu?"

Christoper tertegun di hadapan Carina. Air mata itu terus mengalir dari mata wanita itu, membuat Christoper menjadi orang paling buruk. Padahal dari dulu, ia tidak peduli. Tapi entah mengapa sekarang berbeda. Sebagian dirinya tidak ingin melihat Carina tampak terluka seperti ini. Ia ingin menyeka air mata itu namun... ia tidak melakukannya. Ia adalah Christoper De Lugio, dan sampai kapan pun... tembok itu akan selalu ada. Seperti pembatas tak kasat mata. Karena sejarah di antara mereka tidak akan hilang dengan mudah.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jul 01, 2023 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Burned By YouOnde histórias criam vida. Descubra agora