Ch 7 : Pig And Banana

645 26 15
                                    

Keesokan harinya, Carina melirik ke samping di mana Bryan sudah terlelap di sofa. Karena beberapa menit lalu Carina menaruh bubuk ke dalam minuman yang dikonsumsi Bryan. Bubuk itu berisi kandungan zat yang akan mengistirahatkan otak untuk sementara.

Awan-awan putih tampak berderak di luar jendela, dan saat ini Carina berada di pesawat jet pribadi Bryan. Perjalanan dari Milan ke Sevilla akan memakan waktu sekitar dua jam. Di sofa lain-yang dipisahkan sekat dan berada paling belakang-Christoper tengah menenggak anggur merah, dan Carina mengetahui posisi duduk pria itu sebab ia sempat melihatnya sekilas ketika memasuki jet ini. Christoper tidak punya pilihan lain selain mengikutinya ke Sevilla-sesuai amanah Gerardo.

Carina berdiri dari sofa dan tersenyum licik. Wanita itu menggenakan kaus putih dan rok menggembang berwarna hitam yang memiliki pendek di atas paha. Bokongnya nyaris terekspos ketika ia berjalan-meliuk-liuk menghampiri Christoper. Seperti biasa-sepatu berhak tinggi senada dengan rok yang dikenakan Carina menghasilkan bunyi.

Christoper menatap datar Carina. Tidak ada emosi di wajahnya ketika Carina sudah ada di hadapannya. Wanita itu sedikit mengibaskan rambut panjangnya yang terurai. Lipstik merah menyala terpoles di bibir seksi Carina-dan itu meninggalkan kesan seksual yang kuat. Pria mana pun akan membayangkan mulut itu bisa bekerja dengan panas untuk membantu melepaskan hasrat. Tidak terkecuali Christoper. Wajar bila ia memiliki fantasi liar sebab ia adalah pria normal.

"Kau punya sesuatu yang ingin dikatakan padaku, Christoper?" tanya Carina sambil melucuti celana dalamannya dengan erotis-tanpa melepaskan pandangan dari Christoper.

Christoper spontan melirik ke bawah. Celana dalam Carina menggantung di mata kaki. Wanita itu lalu memungutnya. Kembali mata Christoper memandang Carina.

"Bryan benar-benar pria paling tolol karena menikahi wanita sepertimu," kata Christoper sambil mencengkram kuat gelas berisi anggur.

"Oh, benarkah?" Jemari lentik Carina merebut gelas itu. Detik berikutnya ia menyiram anggur itu ke wajah Christoper. Refleks mata Christoper terpejam dan wajah pria itu mengeras. "Itu adalah ungkapan terima kasihku atas pujianmu, Mr Banana."

"Apa?"

Sebelum sadar, Carina sudah duduk mengangkang di atas tubuhnya. Mengigit bibirnya dan membersihkan wajah Christoper yang basah dengan celana dalam hitamnya, dan itu membuat naluri Christoper sebagai pria sedikit terangsang.

"Kau beraroma seperti anggur," bisik Carina.

"Wanita sepertimu seharusnya tidak hidup di dunia ini." Christoper lekas mencekal tangan Carina-menghentikan tindakan wanita itu menyapu wajahnya. Lalu ia menggeram tertahan.

"Selama aku belum menikah, aku bebas melakukan apa pun yang kumau, Mr Banana." Carina tersenyum remeh dan mengempaskan cekalan Christoper.

"Kau sama sekali tidak menghargai tunanganmu. Khas wanita murahan. Apa kau menganggap lelucon sebuah pernikahan?"

"Apa kau sedang menasehati dirimu sendiri?" Carina melempar sembarang celana dalamnya kini. Lalu membelai wajah Christoper yang mengeras. "Dengar, kau sama murahannya denganku. Tidak bernilai dan mencintai kebebasan. Jadi jangan menghakimiku untuk masalah ini."

"Kita berbeda. Aku membayar wanita untuk memberikan apa yang kuinginkan. Sementara dirimu-kau menjajakkannya secara gratis kepada para pria. Kau jauh lebih tidak bernilai."

Carina mengatupkan mulutnya. Ia sedikit terusik dengan kata-kata Christoper tapi ia mencoba menunjukkan ketenangan. Tentu saja semua itu tidak sepenuhnya benar-namun Carina enggan menyanggah dan malah mengucapkan hal lain.

"Di mana pistol itu? Aku tahu kau mengambilnya."

Christoper diam.

"Berikan pistol itu sekarang dan aku akan menganggap masalah kita selesai."

Burned By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang