Ch 10 : The Masked Woman

445 22 12
                                    

Bacanya pas buka ya. Selamat puasa bagi yang menjalankan 🙏

Tidak henti-hentinya Carina menyumpahi perbuatan Christoper dalam hati ketika ia berjalan di lobi hotel dan hendak keluar dari tempat ini. Namun tanpa sengaja ia bertemu dengan Christoper yang baru melangkah masuk bersama Adam.

Dengan cepat Carina berderap menuju pria itu lalu tangan Carina mendarat di pipi Christoper keras hingga kepala pria itu tertolak ke samping. Sontak beberapa orang yang hilir mudik di sekitar langsung mencuri pandang ke arah mereka-tapi Carina tidak peduli. Adam juga turut terkejut dengan mata melebar.

"Apa itu pertama kalinya kau ditampar seorang wanita?"

Adam tidak bisa berkata-kata selama beberapa detik selain memerhatikan Christoper yang mengusap pipi bekas tamparan.

"Adam, tunggu aku di kamar," ucap Christoper sambil berdeham. "Ini tidak akan lama."

Adam melirik was-was Carina dan Christoper bergantian. "Kau baik-baik saja, Uncle?"

Christoper menampilkan senyum menenangkan pada Adam.

"Apa rasanya menyakitkan?" tanya Adam polos sambil meringis.

Christoper mengisyaratkan lewat mata agar Adam segera meninggalkannya. Dalam hitungan detik Adam sudah menghilang. Anak itu berlari kencang tanpa ragu sedikit pun.

"Kau membuatnya ketakutan sekarang. Tapi itu bagus."

Carina tampak menyesal karena telah memulai perselisihan dengan Christoper di depan Adam. Ia mengamati punggung anak itu sampai hilang. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Semua sudah terjadi dan ia tidak ada waktu untuk memikirkan hal sepele seperti ini.

"Apa kau masih tidak terima karena kau sudah kalah dariku?"

Segera Carina memusatkan perhatian sepenuhnya pada Christoper. Matanya berkilat-kilat penuh amarah. "Berhenti berpura-pura polos di depanku saat ini Christoper. Apa kau merasa senang karena telah mempermalukanku?"

"Kau merasa malu? Bukankah kau suka memamerkan tubuhmu pada para pria?"

Lagi-lagi Carina menampar Christoper hingga kepala Christoper otomatis terdorong ke samping-tapi kali ini pada pipi yang lain. Christoper mengertakkan giginya meredam amarah. Ia menggerakkan rahangnya seakan-akan menghilangkan rasa pegal.

"Kau mengirimkan video yang tidak seharusnya dilihat oleh Bryan. Video di mana-" Muka Carina merona sebelum melanjutkan, "kau begitu bangga bercinta denganku di Madrid." Walau Carina sedang marah tapi ia tetap percaya diri. Sisi angkuh sangat jelas ia tunjukkan pada Christoper seolah ia adalah wanita mahal-dan itu terpancar dari ekspresi wajahnya.

Christoper menatap tajam Carina. Seingatnya ia tidak pernah mengirimkan video apa pun pada Bryan. Oh, sial-otaknya baru ingat ia memang hampir mengirimkannya tapi ia urungkan. Sepertinya ada kesalahpahaman di sini. Bukan ia yang melakukannya-namun Christoper enggan menyanggah.

"Dengar ini baik-baik Christoper. Selama keinginanku belum tercapai, aku akan terus memberi laporan perkembangan palsu kepada papa. Aku memang tidak akan mengusik duniamu lagi. Tapi keinginanku untuk melenyapkanmu tidak berubah. Aku akan menggunakan cara lain untuk menghancurkanmu-dan membunuhmu. Camkan itu."

Sepeninggalan Carina, Christoper bergegas ke kamar dan membuka laptop di meja untuk mencari tahu. Benar saja. Video itu telah terkirim pada Bryan lewat email tiga hari lalu. Nama email itu pun merupakan nama samaran-dan tidak ada seorang pun yang bisa melacaknya.

"Adam... apa kau yang mengirimkan file ini?" tanya Christoper pada anak itu.

Adam yang sedang bermain robot di tempat tidur menghentikan aktifitasnya untuk menjawab. "Apa aku salah mengirimkannya, Uncle?"

Burned By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang