Ch 12 : Failed Mission

470 18 15
                                    

Sebelumnya Christoper sudah menuliskan tempat ini lewat secarik kertas yang tadi ditinggalkan pria itu di atas nakas-tepatnya di balik kertasnya. Dan kini Carina sudah tiba di sebuah aula yang cukup luas di mana terdapat banyak papan khusus yang biasa digunakan untuk latihan menembak sekaligus mengukur ketepatan membidik-mengelilingi arena itu.

Tempat ini seperti markas rahasia-dan berada di ruangan tertutup. Carina memerhatikan Christoper melesatkan peluru ke papan itu dengan tepat. Sebelum pria itu menoleh dan menyadari kedatangannya.

"Jadi ini adalah tempat kau berlatih jika berada di kota ini?"

Alih-alih menjawab, Christoper justru melempar senjata ke arah Carina. Dengan sigap Carina menangkapnya.

"Kau cukup gesit menangkap benda itu hm?"

Carina tersenyum sinis.

"Aku akan mengajarimu menembak lawan dengan tepat. Kau sudah siap?"

"Mengapa kau tiba-tiba berubah pikiran? Apa kau merasa bersalah denganku?"

"Aku tidak pernah mengirimkan video itu. Kau sudah salah paham. Adam tidak sengaja menekannya."

"Tapi kau memang berniat mengirimkannya bukan?"

"Tidak dengan waktu secepat ini."

"Kau tidak merasa menyesal dan ingin minta maaf padaku?"

"Aku tidak berbuat salah jadi untuk apa aku meminta maaf."

Jawaban Christoper itu membuat dada Carina terbakar. Walau begitu Carina berusaha menjaga eskpresi wajahnya agar tetap terlihat angkuh ketika Christoper menghampirinya dengan tenang.

"Lagi pula aku bisa melenyapkan tunanganmu jika kau mau," lanjut Christoper begitu berhadapan dengan Carina. "Kau hanya perlu memohon padaku."

"Kenapa kau bisa berpikir begitu?"

"Kau tampak menderita bersamanya."

"Sejak kapan kau memedulikanku?" kata Carina. "Apa kau lupa? Kaulah orang yang ingin kulenyapkan di dunia ini."

Sudut bibir Christoper terangkat ke atas. "Sekeras apa pun kau mencoba melenyapkanku, semua hanya akan membawamu pada kematianmu sendiri."

Sebelum Carina sadar, pria itu tiba-tiba memutar tubuhnya dan membuat ia tersentak. Christoper kini berada di belakang Carina-menuntunnya menggengam senjata. Seketika jantung Carina berdegup kencang. Ia kesulitan bernapas selama beberapa detik. Posisi mereka sangat intim. Kepala Christoper berada di sisi wajah Carina. Terlebih cara pria itu membantunya mengarahkan senjata agar bidikan tepat terasa berbeda saat ini. Jemari besar Christoper membungkus lembut jemari lentiknya.

Otak Carina langsung terhempas pada bayangan percintaan mereka terakhir kalinya. Panas dan menggoda. Desahan dan erangan. Di saat ia nyaris tidak bertenaga-Christoper tiba-tiba melembutkan gerakannya ketika berada di atas tubuhnya. Bahkan pria itu mengecup keningnya-untuk pertama kali. Perlakuan itu terasa ganjal bagi Carina-sebab ia merasa ada kerapuhan di sana.

"Ini pertama kali aku merasakan tubuhmu bergetar. Padahal kita tidak sedang bercinta, My Pig."

Bisikan Christoper berhasil membuyarkan Carina. Lirikan tajam segera dilemparkan Carina pada Christoper dan pria itu menyambutnya dengan senyuman miring.

"Jangan bilang kau masih membayangkanku dalam otak kecilmu."

"Aku sedang memikirkan seperti apa kematianmu nanti."

"Kau jelas membayangkan hal kotor saat ini."

Carina tidak membalas dan memilih menatap ke depan. Ia harus fokus dan kembali pada niat awalnya. Ia tidak boleh lengah sedikit pun. Walau Christoper kini telah masuk dalam perangkap rencananya dengan mengajarinya, tapi ini tidak bisa dikatakan kemenangan. Carina perlu strategi tambahan untuk mengalahkan Christoper.

Burned By YouWhere stories live. Discover now