6. Mulut lancip

2.1K 223 36
                                    

***

Selalu ikuti kata hatimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selalu ikuti kata hatimu. Tapi ingat, bawalah otakmu juga!

***

Sejak pagi Fabian sudah bergerak gelisah dan bolak balik menatap jendela mengintip tetangga nya yang sudah tiga hari jarang terlihat. Sejujurnya pria itu khawatir sekali dengan Gavin dan Zizi yang entah berada dimana. Meninggalkan si kecil Gavriel yang saat ini bersama dengan keluarga kecil Narendra.

Kalau memang mereka memiliki masalah yang berat, kenapa harus mengorbankan buah hati mereka yang tampak kebingungan mencari mama papa nya. Tidak bisakah mereka menekan sedikit ego nya demi putra mereka yang setiap hari menunggu kepulangan orangtua nya yang sudah tiga hari menghilang.

Apalagi semalam Gavriel demam. Sepanjang malam Narendra dan dirinya berusaha menenangkan bocah itu yang merindukan kedua orang tua nya. Hingga pukul 3 malam baru bisa di tenangkan dan demam nya perlahan turun.

"Kamu kenapa bengong?"

Fabian terkejut lalu menoleh menatap istrinya "Aku penasaran kemana kira-kira Bang Gavin dan Teh Zizi pergi? Aku khawatir banget sama Gavriel yang dari kemarin demam terus."

Vania mengangguk sambil mengusap lengan suami nya. "Aku yakin mereka dimana pun berada pasti baik-baik aja. Mereka sayang banget sama Gavriel, mereka gak akan tega ninggalin anak mereka begitu aja. Aku yakin mereka pasti kembali, kita berdoa aja semoga urusan mereka cepet selesai. Jadi Gavriel bisa ketemu lagi mama papa nya"

Fabian menghela napas nya, semoga memang seperti itu. "Yaudah yuk duduk aja. Kamu jangan lama-lama berdiri nya. Kaki kamu pegel nanti."

Fabian mendudukan istrinya di sofa bed lalu pria itu tidur di paha sang istri. Vania melihat suaminya yang selalu terdiam. "Kamu lagi banyak pikiran ya?" Ucap Vania sembari mengelus rambut suaminya.

Fabiab hanya menghela napasnya "Aku kepikiran sama Bang Gavin dan Teh Zizi. Semalem Gavriel panas banget sampe 39 panasnya. Udah gitu nangis-nangis terus manggil mama papa nya. Aku yang liat nya aja sedih banget yang. Untung nya pas di gendong sama Naren dia agak tenang. Sebenernya sih Yasmine yang mau gendong tapi Naren nya ngelarang. Tapi ya lumayan Naren gendong-gendong Gavriel sampe tidur pulas jam 3-an. Aku yakin itu orang langsung encok"

Vania terkekeh "kamu kasian sama Gavriel kenapa jadi bahas Naren jadi encok? Gak nyambung ah"

Fabian melihat Vania yang sangat terlihat cantik saat tertawa pun  ikut terkekeh "Nah salfok aku jadinya. Agak pangling aja liat bocah gendeng itu sekarang jadi kebapakan banget. Ke anak nya sayang banget. Aku bisa gak ya jadi bapak yang diandalkan buat anak kita?"

"Seperti kamu memperlakukan Ajen aja. Kamu selalu bilang kan kamu nganggap kaya anak kandung kamu sendiri?"

Fabian mengangguk pelan "Naren juga bilang sama aku gitu. Dia juga nitip sesuatu ke aku, buat prioritasin anak sama istri diatas segalanya. Karna kita kan udah berkeluarga. Naren sampe sekarang selalu ngerasa bersalah terus ke anak sama istrinya. Makanya sekarang dia bucin banget sama Yasmine, ke Ajen juga protektif banget."

Pengabdi Istri (The Series)Where stories live. Discover now