11. Bocil Berulah

2.1K 226 64
                                    

***

Terus-terusan mengenang mantan adalah cara terbaik menuju rumah sakit jiwa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terus-terusan mengenang mantan adalah cara terbaik menuju rumah sakit jiwa

-selamat pagi!"

***

Tidak pernah terpikirkan oleh Fabian saat ia meninggalkan sang istri dirumah untuk membeli makan siang yang sangat istrinya idam-idam kan sejak kemarin malah berakhir membuatnya panik seperti ini.  Belum ada 10 menit ia keluar dari rumahnya tiba-tiba pria itu di telpon oleh Ravi kalau istrinya mengalami pecah ketuban dan sudah dibawa oleh Zidan dan  Narendra ke rumah sakit.

Fabian yang sangat panik sekaligus bingung harus berbuat apa. Ia hanya bengong di pinggir jalan seperti korban yang terkena hipnotis. Sampai-sampai Ravi yang memang sudah hapal dengan kebiasaan sahabatnya langsung menarik Fabian kedalam mobilnya. Sedangkan Aji yang kebetulan sedang membereskan rumah baru nya setelah menikah nanti pun turut menjemput Fabian yang seperti orang linglung dipinggir jalan karna tubuh nya mendadak lemas tidak karuan. Disatu sisi pria itu khawatir dengan kondisi istrinya yang sebenarnya sudah mengalami kontraksi palsu sejak kemarin pagi.

"Bang mending lo bawa aja sekarang Bang Bian nya dia udah kaya orang bego njir. Ati-ati ya. Biar gue yang bawa motor Bang Bian, nanti gue nyusul sekalian Teh Yasmine, Teh Gia sama Bini lo ke rumah sakit."

Ravi mengangguk pada Aji lalu menarik Fabian yang nampak gemetar. "Ayo Bi. Bini lo pasti butuh lo"

Fabian berusaha menguasai dirinya sendiri. Tapi otaknya blank, karna demi tuhan istrinya masih baik-baik saja saat ia tinggalkan untuk membeli soto bandung permintaan istrinya tadi. "Pi.. buruan pi... Demi Allah gue bingung harus ngapain."

"Sabar, tadi bini lo langsung dibawa sama Naren sama Idan. Jangan khawatir pasti baik-baik aja kok. Lo nya jangan mendadak letoy gini dong ah. Bini lo butuh kekuatan dari suaminya." Ucap Ravi saat mengendarai mobilnya.

Sedangkan disisi lain Zidan harus merelakan kepalanya di jambak habis-habisan oleh Vania. "Adududu... Van gue gatau motif lo ngejambak sama gue emang dendam apa emang sakit karna kontraksi tapi demi ini pala gua udah coklak ini bentar lagi copot. Bisa-bisa gue cosplay jadi Ivanna" ringis Zidan yang mati-matian menahan perih di kulit kepalanya.

Sedangkan Narendra berusaha menyalip mobil-mobil di depan nya. Pria itu menggunakan kemahiran berkendara nya  dengan sepenuh hati lalu sebisa mungkin membawa mobil mereka dengan kecepatan penuh tapi tetap berhati-hati karna membawa ibu yang akan melahirkan

"NAREN CEPETAN INI PALA GUE MAU COPOT!!!" Zidan pun ngegas pada iparnya  itu.

"Sabar anjir! Ini gue juga udah ngebut. Lo sabar napa, anggap aja lo simulasi nemenin Gia lahiran."

Zidan berdecak sambil menahan perih lengan nya yang juga di cakar oleh Vania "mana ada! Anak gue gak akan sebar-bar ini. Secara emak bapaknya pendiem semua. Awwww! Van Demi Allah kenapa lo cakar leher gue juga anjir itu spotnya Gia! Sakittttt"

Pengabdi Istri (The Series)Where stories live. Discover now