39. Rencana - C

1K 174 29
                                    

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Satu minggu setelah dilakukan test DNA kandungan Winda, Narendra, Danindra, Abelard dan Firman mendatangi kontrakan milik Tommy yang letaknya di daerah Bandung Selatan. Seperti janji yang mereka sepakati minggu lalu, disinilah mereka menjumpai Tommy, pria yang awalnya mereka anggap sebagai dalang masalahnya tapi justru Tommy lah korban perbuatan keji Sunan dan Winda. Apes nya Tommy harus kehilangan pekerjaan nya karena tuduhan perselingkuhan Tommy dan Winda di internal agensi mereka.

Kedatangan mereka di sambut baik oleh Tommy, dan pria itu menjelaskan bahwa memang hubungan Tommy dan Winda hanya sebagai partner sex dari awal mereka berkenalan di agensi, sebagai talent di perusahaan entertainment milik Tama. Winda yang sejak awal bergabung banyak di jauhi oleh rekan sesama model nya. Dan satu-satu nya yang mau menjadi teman Winda hanya Tommy tapi sayang nya Tommy sudah berkeluarga walaupun awalnya hanya sebagai teman curhat tapi lama kelamaan Tommy malah mengkhianati pernikahan nya dengan memiliki hubungan gelap dengan Winda.

"Kenapa orang pada jauhin dia?" Tanya Danindra penasaran.

"Kan udah jadi rahasia umum kalau Winda masuk karena Adik Iparnya Pak Bos. Bahkan karena masuk nya Winda ada beberapa talent yang harus di cut disana Pak. Pak Tama sebenernya gak terlibat, karena perusahaan beliau kan banyak jadi gak terfokus di agensi, nah yang doyan nya ngecut-in orang ini sebenernya kaki tangan nya Pak Tama. Dan sampe sekarang orang itu masih aktif di agensi Pak."

"Mereka ada affair?" Kali ini Narendra yang bertanya.

Tommy mengangguk canggung, sedikit takut dengan tatapan Narendra yang sangat tidak bersahabat pada nya. "Winda bahkan pernah hamil sama orang itu pak."

"Itu kapan?"

"Dua tahun lalu pak."

"Terus anak yang sekarang di kandung Winda apa itu anak lo?"

Tommu menggelengkan kepala nya. "Bukan pak, saya bisa jamin. Setiap kita lakuin itu, saya selalu pastiin dia minum pil yang selalu saya bawa kemana-mana."

"Tapi kelakuan lo brengsek tau gak!" Narendra menatap Tommy dengan tatapan membunuh.

"Iya Pak, saya memang brengsek banget. Saya menyesal pak, saya kehilangan harta saya, saya juga kehilangan anak dan istri saya. Demi tuhan saya menyesal." Ucap Tommy dengan kepala yang tertunduk takut. Apalagi jemari Narendra benar-benar terkepal kuat.

"Pernah bayangin gak, anak lo dua-dua nya perempuan. Kalau suatu saat anak lo di perlakukan yang sama seperti hal nya yang lo lakukan sama istri lo. Gimana perasaan lo? Dimana hati lo?"

"Gue punya anak perempuan even dia masih bayi. Gak bisa ngebayangin kalau dia bakal di sakiti sama laki-laki yang dia cintai suatu saat nanti. Oke lah gue juga gak munafik kalau gue bukan laki-laki baik. Gue juga brengsek, tapi Demi Allah menurut gue lo melakukan zina sama perempuan yang bukan istri lo itu jahat banget, men. Lo ga inget perjuangan antara hidup dan mati bini lo waktu dia lahirkan anak lo ke dunia? Lo sih enak cuma tanem benih doang. Sebejat-bejatnya gue, gue gak pernah terbesit untuk melakukan hal yang di larang agama apalagi lo tega khianatin istri lo demi nafsu binatang lo, bangsat! Hati istri lo hancur! Lo gak mikir apa keluarga bini lo kalau tau kelakuan bejat lo ke anak mereka sehancur apa mereka? Mereka jaga dia tapi lo hancurkan dia! Lo tau anjing? Anjing aja lebih tinggi derajat nya sama lo!" Cecar Narendra yang tidak kuasa menahan emosi nya, apalagi mengingat kedua anak Tommy yang masih kecil-kecil. Betapa Narendra membenci pengkhianatan, karena anak lah yang akan menjadi korban nya.

Pengabdi Istri (The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang