42. Ayo, cepet bangun ayah!

1.4K 192 81
                                    

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Zizi menatap suami nya dengan tatapan jengah, pria itu masih menunduk takut untuk sekedar menatap nya. Alih-alih meminta maaf atau menunjukkan rasa bersalah nya sejak kepulangan mereka dari rumah sakit untuk menengok Narendra, Gavin malah memilih diam.

Wanita itu berlalu menuju kamar putra nya untuk segera ia mandi kan. Seharian ini Gavriel memang di ungsikan ke rumah orang tua nya, apalagi semenjak Zizi dan Gavin berbaikan dengan Fatma dan Firli, hubungan mereka kini menjadi lebih hangat, apalagi mereka sangat menyukai Gavriel yang sangat ceriwis dan pintar bergurau dengan eyang nya yang kini sudah tidak kaku lagi seperti kayu kalau kata Gavriel.

"Mama, besok pergi lagi tidak?" Tanya bocah yang kini sudah duduk di bangku taman kanak-kanak kelas B.

"Emang nya kenapa nak?"

"Aku mau main lagi dong ke rumah eyang putri sama eyang kakung."

"Jadi cerita nya betah nih main disana?"

Gavriel mengangguk semangat apalagi membayangkan ia seperti putra mahkota ketika main disana. Semua nya serba di layani, tidak seperti di rumah nya bocah itu selalu di didik mandiri terutama oleh sang mama. Kalau papa nya masih suka diam-diam membelikan es krim, ya walaupun dengan syarat membantu Gavin bersih-bersih taman bersama, berbeda dengan mama nya yang selalu ngomel setiap Gavriel jajan es krim.

"Emang main sama siapa disana sayang? Kok kayaknya seneng banget" Tanya Zizi yang masih menyabuni tubuh putra nya.

"Banyak dong, ada uncle-uncle baju ijo loh ma. Dia selalu ikut kalau eyang kakung pergi, tadi aja waktu aku jajan cilok sama eyang, uncle-uncle baju ijo ikut semua. Keren deh! Mereka selalu ada di tempat aku main sama opa."

"Kata eyang putri tadi nya mau nginep, kenapa gak jadi sayang?"

"Aku hitung-hitung dari hari senin hingga minggu, aku belum bermain bersama bestie aku. Aku mau main bersama Ajen." Balas Gavriel yang memegang shower sambil memainkan nya.

"Gak bisa sayang, Ajen nya lagi di rumah sakit. Ayah Naren lagi sakit, kita doain aja ya semoga Ayah Naren cepet sehat lagi. Ajen jadi cepet pulang deh."

"Ayah baik aku sakit apa ma?" Tanya Gavriel dengan wajah sedih nya.

Zizi terlihat berpikir bagaimana cara menjelaskan yang tepat pada putra nya tentang kondisi Narendra karena yang ia tahu, kalau putra nya ini salah satu fans berat pria itu selain Jendra. "Hmm.... lagi tidak sehat aja sayang. Jadi harus istrirahat di rumah sakit."

"Tempat papa kerja ma?"

"Bukan sayang. Di tempat Ayah Naren kerja."

"Aku mau menjenguk ayah Naren besok boleh tidak ma?"

"Nanti aja ya sayang? Kan di rumah sakit banyak virus, nanti adek ketularan loh."

"Tapi Ajen kok bisa kesana? Emang dia gak takut kena virus?" Tanya Gavriel lagi.

Pengabdi Istri (The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang