53. Keciduk

1.6K 183 41
                                    

***

***Maaf banyak typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Maaf banyak typo

***

"Naren!!!"

Narendra yang tengah menggendong Luna dan juga menggandeng Jendra pun menoleh. Mata nya sedikit menyipit pada sekelompok orang yang terlihat tergesa menghampiri nya. Ternyata itu adalah Elvi dkk. Perempuam yang membully Yasmine di sosial media kemarin.

"Siapa panggil ayah?" Jendra menatap ayah nya.

Narendra menggeleng tapi langsung berganti menjadi sinis. "Hmm?-"

"Ternyata beneran lo! Ren sebelumnya-"

"Kalau lo mau minta gue buat cabut tuntutan sorry gak bisa. Istri gue udah sangat di rugikan sama kejadian kemarin." Potong Narendra to the point.

Salah satu perempuan diantara mereka pun menggeleng bahkan berniat meraih jemari Narendra tapi langsung pria itu hindari. Bahkan Narendra langsung mundur beberapa langkah. "Gak usah macem-macem."

"Gak gitu- gue-gue cuma mau minta maaf. Gue waktu itu ketriger karena liat podcast adek ipar lo. Awalnya gue gak maksud jelek-jelekin Yasmine. Tapi gue akui, gue kelepasan."

"Elvi... Elvi... barusan lo bilang apa? Kelepasan? Kelepasan sampai buat istri gue di rujak sama orang-orang? Bahkan istri gue di cemooh sama mahasiswa nya sendiri karena ketikan lo. Dia nyaris di berhentikan menjadi dosen kalau lo mau tau. Kalau lo benci gue, lo serang nya gue aja. Rasanya gak fair kalau yang lo serang itu istri gue."

"Gue minta maaf Ren.. kita gak maksud kesana serius."

"Terus maksud nya kemana? Mau balas dendam karena lo gak terima gue tolak waktu lo nembak gue? Apa lo mau ngehancurin mental istri gue?"

"Gue-gue-" perempuan bernama Elvi itu menatap Narendra dengan bibir yang terbata. "Gu-gue mi-minta maaf."

"Inti nya aja deh. Lo mau apa sampe seeffort itu cuma buat nemuin gue disini? Padahal di rumah sakit tempat gue kerja, gue udah gak mau nerima lo pada. Entah tau dari siapa lo nyamperin gue disini."

"Ayah...." Jendra mendongakan kepala nya menatap sang ayah, ekspresi nya sangat terlihat ketakutan.

Narendra sadar dengan ekspresi nya yang terlalu keras sehingga membuat Jendra ketakutan langsung menetralkan emosi nya, dan tersenyum menatap putra nya yang kini meremat jemari nya. "Ayah gak marah sayang, sebentar ya ayah mau bicara dulu. Nanti ayah janji, setelah ini kita beli es krim."

"Ayah ndak malah sama Ajen kan?"

"Enggak sayang, tunggu ya, ayah mau bicara dulu sebentar aja." Narendra mengusap rambut putra nya.

"Rasanya urusan kita udah selesai kan? Soal pencabutan izin praktek lo semua bukan urusan gue."

"Ren tunggu!"

Pengabdi Istri (The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang