30. Kehebohan Zidan

2.5K 235 52
                                    

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh! Tepuk tangan semua nya!!!" Seru Zidan di depan pintu kediaman Narendra yang ternyata di ruang tamu rumah besar itu masih banyak perkumpulan manusia disana. Tidak terkecuali Papa nya yang sedang memakan cilok bersama cucu kesayangan nya di lantai ruang tamu.

"Sehat kamu Dan?" Tanya Isyana sambil terkekeh geli juga keheranan dengan kehebohan yang Zidan lakukan.

"Jawab salam dong ibu dokter sekaligus dirut tempat akoh bekerja. Yang lain juga jawab dong ah, wahai para calon penghuni surga."

"Waalikumsalam walohmatullahi wabalokatuh... UDAH AJEN JAWAB PAPA! AJEN BISA MASUK SULGA KAN?"

Zidan menunduk tersenyum menatap keponakan nya. "Iya dong. Ajen mau masuk surga kapan?"

"Besok Papa!"

"Gak usah ngarang Dan!" Seru Narendra sembari melemparkan pilus pada wajah sahabat dengan kesal.

Zidan terkekeh sambil menangkup kan kedua tangan nya di depan dada. "Hehehe ampun bos.. bercanda elah..."

"Gak lucu bercanda nya tau!" Kali ini Yasmine mendengus sebal pada abang nya.

Mendengar omelan adiknya dan tatapan membunuh dari para suhu-suhu di hadapan nya membuat Zidan buru-buru mengusak rambut Jendra lembut lalu menatap bocah itu yang nampak penasaran. "Ajen masuk surga nya di pending dulu ya.."

Jendra mendongakkan kepala nya "Di pending itu apa papa?"

"Di undur, nanti aja ya sayang. Ajen harus berbuat baik banyak banyak dulu biar masuk surga."

"Belalti Ajen masih sedikit ya belbuat baik nya?"

Zidan tersenyum sembari terkekeh "Iya  orang kamu masih kutangan gini. Aurat tau Jen."

"Itu apaan papa?"

"Ck masih kecil bang. Ya kali Ajen di pakein daster punya Yasmine?" Semprot Tania pada putra nya yang sudah berulah di siang bolong  ini.

"Hehehe bercanda ma, santai dong.."

Masih dengan rasa penasaran nya yang tinggi, Jendra menarik ujung kaus yang di kenakan Zidan. "Ish papa jawab tadi ulat apa?"

"Bukan apa-apa. Ulat keket di pohon noh.." balas Zidan asal, pusing sendiri harus menjelaskan sesuatu yang sebenarnya ia juga bingung harus menjelas apa pada bocah TK di hadapan nya. Ia kan hanya asbun alias asal bunyi.

"Ulat kenapa papa?"

"Suka nempel di pohon. Udah Ajen mending mam cilok lagi. Nanti gak enak loh kalau di mam nanti."

Jendra tetap kekeh menarik kaus paman nya dengan semangat. "Tapi Ajen mau masuk sulga papa."

"Iya berbuat baik dulu yang banyak ya.. biar kita bisa masuk surga sama-sama."

Pengabdi Istri (The Series)Where stories live. Discover now