Bersahabat sejak bayi membuat mereka bertujuh menjadi terikat secara tidak langsung, setelah bertahun-tahun berlalu dan satu persatu mereka semua berumah tangga. Seperti janji nya saat masih kecil mereka semua akan membeli rumah secara berdekatan la...
Vote dan komen ya, supaya semangat update nya. Timaaciii🫶🏻
***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Di pagi hari yang indah, dengan kicauan burung milik Bima dan Pradana yang saling bersahutan, ditambah cuaca pagi Kota Bandung utara pagi itu masih sangat segar, apalagi suhu nya tidak terlalu panas tapi juga tidak terlalu dingin. Sejuk... itulah gambaran nya.
Seperti Aji yang kini yang baru datang dari tempat persembunyian nya pun hanya menatap orang-orang dihadapan nya berlalu lalang dengan aktivitas masing-masing. Tidak ada satupun yang berusaha menyapa nya, padahal sudah sejak tadi pria itu hanya diam di depan pintu.
Deringan ponsel masih terus saja berbunyi lantang, tanpa harus dilihat Aji pun tahu siapa yang belakangan ini selalu mengganggu nya. Winda. Mantan istri nya yang masih ngotot untuk rujuk. Padahal Aji sendiri sudah muak dengan drama yang dilakukan Winda kemarin.
Salah satu nya yang membuat Aji muak adalah Winda datang ke salah satu acara podcast milik influencer ternama, dan disana wanita itu menceritakan permasalahan rumah tangga mereka yang berada di ujung tanduk. Saat ditanya apa alasan nya, Winda secara gamblang mengatakan bahwa rumah tangga mereka selalu di intervensi oleh keluarga Aji. Dan tanpa ragu dirinya menyebutkan background keluarga Aji, bahkan banyak media yang menggoreng Fitnah itu secara terbuka yang mengakibat kan penurunan harga saham perusahaan Pradana.
Sebagai anak laki-laki tertua di keluarga, Narendra sebagai bapak beranak dua manusia dan satu anak berduri ini kewalahan harus melakukan meeting dadakan dengan beberapa investor. Sebab karena rumor itu beredar, ada beberapa investor yang berniat akan mencabut investasi mereka di perusahaan yang sudah di rintis oleh ayah nya puluhan tahun.
"Gue kapan kerja di rumah sakitnya? Kalau gini ngapain gue sekolah bedah anying???!!!" Itu lah salah satu umpatan Narendra yang saat itu baru pulang meeting dengan beberapa investor.
Di tempat persembunyian nya Aji selalu di teror dengan berbagai ancaman akan semakin membongkar kebusukan Aji ke media. Sejujur nya Aji tidak takut sama sekali dengan ancaman mantan istrinya itu, hanya saja yang membuat Aji bingung adalah kebusukan apa yang Winda maksud? Secara Aji merasa dirinya tidak pernah melakukan hal-hal buruk. Tidak sekalipun Aji menyentuh minum-minuman terlarang, apalagi obat-obatan. Kekerasan pun tidak, Demi Tuhan Aji yang sangat mengagungkan ibu nya itu pun tidak sampai hati untuk menyakiti wanita terlebih itu adalah istrinya sendiri.
Padahal sudah jelas Aji lah disini yang korban dan terkhianati oleh istrinya sendiri, tapi mengapa seolah-olah dirinya yang menjadi penjahat nya disini? Fakta bahwa Istri nya berkhianat bahkan sampai bersetubuh dengan pria lain, lantas salah kah Aji yang memilih mundur demi kesehatan mentalnya dan juga memperbaiki hubungan nya dengan keluarga? Aji memilih mundur untuk segala resiko yang ada.
"Si Aji baru datang tapi malah bengong kaya orang kesurupan depan pintu. Kosong banget jiwa nya. Kudu di Rukyah Ren." Bisik Bima di samping menantu nya yang sedang menggendong bayi Luna. Bayi itu seolah kebal dengan bisikan penuh gosip yang sedang di lakukan oleh ayah dan aki nya.
