Bersahabat sejak bayi membuat mereka bertujuh menjadi terikat secara tidak langsung, setelah bertahun-tahun berlalu dan satu persatu mereka semua berumah tangga. Seperti janji nya saat masih kecil mereka semua akan membeli rumah secara berdekatan la...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Belajar itu dari bulu ketek, walaupun selalu terhimpit, tapi tetap tegar bertahan dan tetap tumbuh.
-selamat malam-
***
Pagi-pagi sekali Ravi membawa serta anak dan istrinya pergi menuju rumah baru mereka. Di minggu pagi yang mendung ini harus nya bersantai-santai berubah menjadi hari yang sibuk bagi Ravi dan kawan-kawan.
Saat ini Ravi sudah membulatkan tekadnya untuk pindahan rumah. Dirinya sudah tidak kuat dengan intervensi ibu nya terhadap kelangsungan rumah tangga nya. Sebenarnya sang ibu sangat baik terhadap Karenina menantu nya, dan juga sangat sayang kepada Karenina hanya saja ibu dari Ravi dan Danindra itu memperlakukan dirinya seperti bayi. Membuat wibawa sebagai seorang suami menjadi hilang tidak bersisa. Meskipun sang istri memakluminya, namun tetap saja pride seorang suami sangat tinggi di dalam jiwa nya.
Dan karna sangat mendadak hanya Narendra, Gavin dan Zidan saja yang bisa membantunya. Sebab Fabian sedang menemani sang istri untuk kontrol terakhir sang jabang bayi sebelum lahir. Tapi sebagai gantinya Fabian membawa tiga bocil yang memakai baju couple bertuliskan 'Ubur-ubur the gank' pemberian Zidan untuk ketiga keponakan nya.
Jika kalian bertanya dimana Danindra? Danindra saat ini sedang perang dingin dengan kakak nya dipastikan tidak akan datang membantu Ravi pindahan rumah. Seperti yang sudah-sudah jika mereka pindahan pasti menggunakan jasa pindahan yang sudah terpercaya dan berlangganan dengan keluarga Narendra. Jadi sudah dipastikan tidak akan terlalu capek, dan juga Ravi menyewa orang tambahan untuk meringankan pekerjaan mereka.
"Akhirnya ya.. kita jadi tetanggaan nya juga Kak Yas... ih aku seneng banget." Seru Karenina yang sangat excited dengan kepindahan nya ke rumah baru.
Yasmine mengangguk sambil menepuk bahu wanita yang sudah sangat ia anggap sebagai adiknya itu "Lama banget sih Nin. Aku udah dua bulan disini loh. Tapi aku seneng banget akhirnya kita bisa deketan yaaa."
"Iya nih.. suamiku harus ngumpulin nekat dulu baru bisa pindahan."
"Eh iya, gimana Indra sama Kak Ravi? Masih ribut?"
Karenina mengangguk lesu "Iya kak, habis Indra anter calon istrinya, Mas Ravi sama Indra ribut habis-habisan di rumah. Soalnya Mas Ravi tuh kaya lebih setuju sama Aline, soalnya Aline kan adik nya temen nya. Terus disisi lain Indra gak terima karna sikap Mas Ravi yang kesan nya kaya nyalahin Indra kalau Aline lebih milih laki-laki lain, tanpa tahu alasan sebenarnya. Tapi aku akui sih, suamiku juga salah. Ikut campur urusan orang."
Yasmine menujukkan group chat nya bersama dengan Danindra, Aji dan Melki ke hadapan Karenina "Iya sih, Aku tadi chat Indra, aku tanya juga dia ada dimana. Katanya lagi nemuin om dan tante nya Elin. Mertua kamu gimana Nin? Udah ngasih keputusan?"
