25. Lebar-an (2)

1.7K 216 29
                                    

***

Kalau saja mulutmu itu BPKB, ingin pasti sudah kugadaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau saja mulutmu itu BPKB, ingin pasti sudah kugadaikan.

***

"Heboh amat sih ma, kayak mau pindahan selamanya aja sih kamu?" Seru Bimantara yang heran melihat istrinya mendorong dua koper besar ke ruang tamu.

"Idih si papa... biarin dong. Anak bungsu ku mau lahiran. Aku udah bilang sama Naren dan janjian sama Yuna buat tidur di rumah Naren sama Yasmine tertanggal hari ini. Bukan nya papa ikut juga nginep disana bareng Pradana kan?"

Bimantara pun menggaruk tengkuk nya gatal sembari cengengesan. "Iya sih. Hehehe. Eh iya. Kamu fix pulang bang?" Tanya Bimantara pada Zidan yang sedang asik memakan es kiko nya sembari bermain game masak-masak di ponselnya.

Zidan mengangguk santai, matanya masih fokus pada game nya "iyalah masa disini sendiri. Rumah ku disana juga kok."

"Kamu udah mau dua minggu pisah ranjang sama Gia, gak ada niat jemput?" Tanya Tania yang masih membereskan barang nya lagi yang akan di bawa ke rumah anaknya. Apalagi membawa serta 'iteung' bebek berwarna putih kesayangan Tania.

"Ya ampun itu si iteung di bawa Ma? Ya Allah penuh-penuhin rumah Naren aja."

"Dih siapa yang mau di simpen di rumah Naren. Nanti ada bayi, kasian kena flu burung."

"Terus di rumah siapa?"

"Ya di rumah kamu lah Bang! Masa di rumah pak RT. Lagian papa yakin kamu juga bakal tidur di rumah Naren pasti. Mana mau  kamu tidur di rumah sendirian."

"Dih sok tau papa. Jangan di rumah Idan ah. Nanti kalau berak gimana?" Dengus Zidan menatap papa nya.

"Ya tinggal berak lah, masa di tahan? Kasihan dong si iteung nya kalau perutnya kembung gimana? Kamu tuh gak berperikeiteungan deh." Balas Bimantara dengan santai sambil menertawakan anak nya yang merajuk.

"Ma, Ya Allah orang tuh piara kucing, atau anjing lah yang lucu-lucu kenapa bebek sih? Matok Idan mulu dia."

"Ajen aja suka kok. Waktu mama kenalin di facetime dia suka. Naren aja santuy pas mama bilang mau bawa iteung."

"Yaiyalah santai, dia kan mantu mana berani protes? Yaudah lah terus iteung di simpen dimana dimobilnya?"

Tania tersenyum menatap putra nya. "Ya di bangku belakang bareng mama duduk nya dong."

"Masih mending bebek sih bang, dari pada si mama pengen harimau kaya permintaan Ajen dulu, gimana hayo? Mau kamu di terkam?" Sahut Bimantara yang wajah nya sudah meledek pria itu habis-habisan.

"Aishhh papa mentang-mentang dah baikan sama mama, Idan kena ledek mulu. Kemarin mah cosplay tuh jadi duda merana."

"Lah kamu sekarang juga lagi cosplay duda merana. Lebaran sendirian kasihan deh gak ada gandengan. Makanya baikan sama Gia bang. Dengerin dulu penjelasan Gia." Balas Bimantara yang sebenarnya tidak tega dengan nasib rumah tangga anak nya. Apapagi Zidan acap kali terlihat manatap photo Gia di ponsel nya dengan tatapan nanar.

Pengabdi Istri (The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang