✔14. Dia Makmumku

8.9K 467 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💓

HAPPY READING!!

Mata Nara membulat sempurna kala merasakan benda kenyal menyentuh pipinya, mulutnya mengaga dan tangannya mengusap pipinya. Sungguh, Nara sangat kaget dan salah tingkah sekarang. Jika boleh ia ingin terbang ke langit ketujuh saja rasanya, bagaimana tidak kaget dan salting saat di ciun secara tiba-tiba oleh Arsen. Sebelumnya Nara belum pernah merasakan debaran jantungnya berdebar kencang saat bersama seseorang, bersama Arsen itu membawa hal yang berbeda.

Melihat ekspresi Nara dengan mulutnya masih menganga, membuat sang pelaku langsung tertawa berbahak-bahak. Wajahnya yang putih bagaikan susu, kini merah berwarna merah jambu. Sebenarnya pun Arsen tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya, jujur saja sosok perempuan yang kini berstatus sebagai istrinya itu membuat hati Arsen berbunga-bunga.

"Jangan kaget, Ra. Nanti gue cium lagi, mau cium lagi gak?" tanya Arsen sambil menaik turunkan kedua halisnya, pria itu sepertinya sengaja menggoda Nara.

"Kok kamu nyosor-nyosor sih?" gerutu Nara.

Arsen terkekeh geli, sepertinya mengganggu Nara akan menjadi rutunitasnya.

"Pahala loh, Ra. Apalagi kalo lo cium kening gue, lo juga tau kan di ibaratkan lagi cium hajar aswad," ucap Arsen.

"Jadi ceritanya kamu lagi ngode aku?" tanya. Nara

Senyum Arsen mengembang, sambil menunjuk keningnya.

"Iyalah, gantian dong giliran lo yang cium gue, Ra."

"Kok kamu modus sih, Arsen!!" timpal Nara. Arsen tidak tahu apa, bahwa dirinya sedang salah tingkah.

"Bukan modus, mau nyari pahala aja sama istri. Ra ayolah, cium gue," pinta Arsen dengan wajah memelas.

Nara memalingkan wajahnya, ia bisa menebak jika Nara sedang malu-malu kucing sekarang.

Karena Nara tak kunjung menciumnya, membuat Arsen memberengut kesal. Kedua mata Nara membulat kala melihat wajah Arsen yang cemberut, bibirnya mengerucut ke depan.

"Arsen..." panggil Nara dengan nada pelan.

Arsen menoleh sambil tersenyum, senyuman manis yang baru Nara lihat. Ternyata ketampanan Arsen bertambah saat sedang manis, memperhatikan wajah suaminya membuat Nara jadi salah tingkah sendiri.

"Kenapa istriku sayang? Anjay istriku sayang gak tuh gue jawabnya," melontarkan kalimat itu membuat Arsen begidik ngeri, biasanya ia paling anti dengan yang lebay-lebay.

"Serius, aku mau ngomong sesuatu sama kamu loh," sahut Nara. Tidak bisakah Arsen peka terhadapnya?

Nara memilin mukena yang belum ia lepas, ia menggigit bibir bawahnya. Sementara Arsen masih menunggu Nara yang masih bungkam, istrinya itu tak kunjung membuka suara.

Arsen menggeser dan maju ke depan, agar posisi keduanya berdekatan. Tangan Arsen mengangkat dagu Nara, membuat gadis itu langsung menengadah.

"Nara sayang, hei kok malah bengong. Ada apa hmm?" tanya Nara.

Meskipun Nara gemetar dan malu, ia menatap wajah tampan suaminya.

"Aku boleh peluk kamu?" tanya Nara, Arsen yang mendengar itu ingin jingkrak-jingkrak di tempat. Tapi ia malu jika seperti itu di depqn Nara.

Karena Arsen belum menjawab, Nara mencebikkan bibirnya. Bagaimana tidak kesal, dirinya sudah bersusah payah untuk mengutarakan kemauannya. Eh malah di abaikan begitu saja. Arsen mengangguk sembari merentangkan kedua tangannya, Nara yang melihat itu kini mengembangkan senyumnya dan langsung berhambur memeluk tubuh Arsen.

ARSENARA (TAMAT✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang