✔42. Double Date

5.5K 273 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💖

Happy reading!

***

Nara hanya bisa menghela nafas pelan, di kala tangan Arsen masih setia melingkar di pinggangnya. Berhubung hari ini hari libur. Jadi Arsen memutuskan untuk tidur kembali saat selepas sholat subuh. Ia merasa ngantuk karena semalam begadang. Tentunya melakukan hubungan suami istri. Seperti kata Nara malam tadi. Ia sudah memberikan mahkota paling berharga yang selama ini dia jaga dan semalam ia sudah memberikannya kepada Arsen. Bisa di katakan, Nara sudah menjadi istri seutuhnya.

Pagi hari di cuaca dingin seperti ini, emang nyaman di baluti dengan pelukan hangat dan hembusan nafas yang terasa di perut. Nara tidak bisa tidur, karena merasa sakit dan pegal akibat semalam. Ia melirik Arsen yang masih menutup mata. Dari raut wajahnya yang dapat Nara lihat, Arsen sedang kelelahan.

Nara duduk sambil mengusap surai hitam milik suaminya itu. Tidak bisa bohong, bahwa Nara juga nyaman di posisi ini.

"Sayang..." Nara langsung melirik Arsen yang perlahan membuka matanya. Suaranya serak, khas bangun tidur saat memanggil.

"Iya? Udah bangun?"

Arsen berdehem, ia mendusel-duselkan kepalanya dan memberikan kecupan di perut Nara.

"Nyaman banget. Usap-usap lagi sayang," pinta Arsen sambil mengarahkan tangan Nara ke atas kepalanya.

Nara terkekeh pelan. "Udah gak pusing lagi?" tanya Nara.

Arsen menggelengkan kepalanya. Tadi malam rasa pusingnya perlahan menghilang. Meskipun masih pusing dikit.

"Nggak. Kamu kenapa gak tidur?"

"Gak ngantuk aja," jawab Nara sekenanya. Padahal ia merasa kantuk. Tapi karena ia susah tidur, jadi Nara tidak tidur.

"Masa? Tidur sih Ra. Kasihan banget istri aku rela-rela begadang dari malem sampe pagi," mendengar itu Nara langsung menjambak rambut Arsen.

Ia merasa malu jika membahas perihal semalam, lihatlah kedua pipinya yang sudah merah merona.

"Gak bahaya tah?" alis Arsen terangkat satu. Memang salah Arsen berkata seperti itu?

"Nggak Ra nggak. Aku cuma nyuruh kamu tidur doang, gak bakalan macem-macem."

Nara memicingkan mata sambil menatap Arsen dengan curiga. Sedangkan yang di tatap hanya mengernyitkan alis bingung.

"Janji gak macem-macem, Arsen?"

"Iya-iya janji, gak bakalan macem-macem lagi. Suudzon banget sama suami. Padahal aku cuma nyuruh kamu tidur."

"Elus-elus rambut aku ya," pinta Nara. Dengan berat hati Arsen mengangguk, ia langsung merubah posisinya menjadi duduk dan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Sementara Nara langsung menyandarkan kepalanya di dada bidang Arsen dan melingkarkan tangannya di perut Arsen.

Jarak Nara dan Arsen sangat dekat, jadi Nara bisa mendengar degub jantung Arsen yang berdetak cepat. Nara yakin jika jantung Arsen sedang tidak baik-baik saja.

"Kalo aku ngisi gimana ya?" tanya Nara sambil mengelus dada suaminya.

Arsen terdiam, ia pun bingung dengan hal ini. Melihat suaminya yang mati kutu. Nara mendongakkan kepalanya dan memberikan kecupan singkat di bibir, membuat Arsen semakin mematung di tempat.

ARSENARA (TAMAT✅)Where stories live. Discover now