✔19. Ketos Dan Waketos

5.9K 345 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💓

HAPPY READING!!

"Belajar yang rajin Nayyara sayang," ujar Arsen sembari mengecup kening Nara.

Yang di beri kecupan oleh Arsen tampak malu-malu dan senang tentunya. Nara mengangguk mengiyakan. Hari ini Arsen memutuskan untuk membawa mobil ke sekolah, biasanya dia akan membawa motor besarnya itu. Karena melihat cuaca tampak mendung, Arsen takut hujan turun. Jika membawa mobil kan aman di saat sedang hujan pun.

Arsen memberhentikan mobilnya di dekat halte bus, kebetulan juga letak halte bus dan sekolah lumayan dekat. Jadi Arsen tak perlu khawatir jika Nara akan kelelahan berjalan. Mereka memutuskan untuk tidak memberi tahu soal pernikahannya kepada semua orang, sesuai dengan kesepakatan mereka menjalani hubungan secara diam-diam dan hanya orang terdekat saja yang tahu perihal hubungannya.

Mengingat keduanya masih pelajar SMA, tidak mungkin juga kan mereka mempublikasikan status keduanya. Nara yang meminta Arsen untuk menurunkannya di halte bus, Arsen bersikeras untuk menurunkannya tepat di gerbang sekolah. Tapi nihil, Nara tidak mau karena ia takut orang-orang pasti akan curiga terhadapnya.

"Hamasah ya zauji," ucap Nara.

Halis Arsen saling menaut, tidak mengerti dengan bahasa yang Nara ucapkan.

"Artinya apa sayang?" tanyanya, butuh penjelasan Arsen tuh.

Nara terkekeh. "Kepo!!"

Mulut Arsen menganga, ia tertohok dengan jawaban yang di lontarkan Nara.

"Serius, itu artinya apa sayang? Dan tadi itu bahasa apa?" Arsen sangat mahir dan lancar dalam berbahasa. Seperti inggris, Korea, Jepang, Thailand.

"Kepo banget sih kamu," timpal Nara. Arsen mengubah ekspresinya menjadi datar.

"Nyebelin banget lo lama-lama," sungut Arsen.

Plak

Reflek tangan Nara menampar pelan bibir Arsen.

"Kok nyolot sih? Biasa aja dong," sewot Nara.

Arsen menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maaf sayang maaf, kelepasan sumpah."

"Iya-iya, aku turun ya. Kamu semangat belajarnya, Arsen," saat Nara akan turun dari mobil, Arsen mencengkram lengan Nara.

Tubuh Nara terhuyung ke belakang dan duduk di kursi, jujur saja ia merasa kaget.

"Gue belum di kasih kiss pagi loh, Ra. Gak mau ngasih kiss pagi gitu atau ucapan kata cinta?"

Dengan polosnya Nara menggelengkan kepala. Lagi pula ia tak terlalu paham soal cinta, karena selama ini ia hanya memberikan cintanya kepada Rabb-nya saja. Jadi wajar saja jika ia kaku dengan Arsen, karena ini baru pertama kalinya bagi Nara begitu dekat dengan seorang laki-laki dan itu pun suaminya sendiri.

"Aku udah bilang sesuatu sama kamu, tapi kamunya nggak ngerti," ujar Nara.

"Bilang apa? Yang mana?" rupanya Arsen masih bingung dengan itu.

"Kata aku kan hamasah ya zauji," jelasnya.

Arsen manggut-manggut, walupun sebenarnya ia masih belum tau apa artinya.

"Coba ulang sayang, masih belum ngerti," Nara menghela nafas pelan, ia pun tidak kesal dengan Arsen yang sedang mode loading seperti itu.

"Hamasah ya zauji."

"H-hamasah ya zeruji?" ulang Arsen.

Nara tak kuasa menahan tawanya, detik ini juga ia langsung tertawa. Arsen menunjukan wajah kesalnya, ia jengkel karena di tertawakan oleh Nara.

ARSENARA (TAMAT✅)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora