✔21. Hati-Hati Nara Tau

5.5K 325 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💓

HAPPY READING!!!

"Cape banget dah gue, Bu Lani kalo ngasih hukuman gak tanggung-tanggung. Kalo bukan guru, udah gue karungin," gerutu pria berseragam putih abu, kemeja yang kancingnya di lepas dua, serta peluh membasahi badannya. Pria itu yang tak lain dan tak bukan adalah Mars.

Keempat remaja tersebut baru saja selesai menyelesaikan hukuman yang di berikan oleh Bu Lani sejak tadi pagi. Peluh keringat kini membasahi badan keempatnya. Bagaimana tidak cape, mereka harus membersihkan ruangan yang sudah di perintahkan guru tersebut. Apalagi ini Bima Shakti school, sekolah elit dan luas seantero Jakarta.

Jadi wajar saja mereka semua mengeluh karena cape, karena itu manusiawi. Tetapi meskipun sudah di hukum berkali-kali, bukan berarti mereka berhenti berulah. Bisa di bilang mereka tidak kapok dan tak takut hukuman. Buktinya mereka terus-terusan berulah sampai sekarang.

Harsel yang notabenenya adalah anak pemilik sekolah. Pemuda itu belum pernah menolak di hukum dan bahkan bersikap seperti murid lainnya. Jika di sekolah, meskipun sekolah milik orang tuanya membuat Harsel tak pernah semena-mena.

Adit mengibaskan tangannya di udara. Pria muda yang saat kini sedang berjalan beriringan di lorong kelas, merasakan kegerahan. Berhubung cuaca cerah kembali.

"Bener, emang sekate-kate banget guru yang satu itu. Bikin gue emosi teros, lama-lama pengen tak hiih dia," sahut Adit.

Bagi siapa saja yang herhadapan dengan Bu Lani, pasti akan merasakan hal yang sama. Yaitu geram dengan guru berbadan gemuk dan di konde itu.

"Tai lo, Dit. Pas di depan Bu Lani aja gayanya sok-sokan baik sama dia. Eh pas di belakang malah ngomongin, caper emang lo," sindir Harsel.

Adit terkekeh geli. "Itu beda lagi ceritanya, Bro. Gue lagi berusaha bujuk Bu Lani, supaya anak gadisnya buat gue," ujar Adit.

"Gila, berlagak baik pas ada maunya lo. Bermuka dua emang," hardik Chandra.

Mars tertawa mengejek Adit. "Lagian ngapain lo ngejar-ngejar si Lanna? Kaya yang gak ada stok cewek cakep aja lo, Dit."

"Ada banyak, kalo belum dapet satu sih dunia gue serasa kurang," timpal Adit.

Harsel menggelengkan kepalanya. "Dasar cowok kegatelan. Udah jelek, bau ketek, sok ganteng lo berdua."

Mars dan Adit mendelik tajam ke arah Harsel.

"Elah Bos, komen mulu perasaan. Iri tanda tak mampu, lo iri kan karena gue banyak yang suka?" ucap Mars.

"Najis, dasar hati gembel. Sana-sini mau, sasimo sih itu namanya," ketus Harsel.

"Kurang ajar lo Bos, kalo ngomong suka bener," sahut Adit. Ia mendapat geplakan dari kepalanya, pelakunya adalah temannya Mars.

Chandra menghela nafas panjang. "Dih bangga lo?" tanya Chandra sinis.

"Jelas bangga. Sayang banget punya muka cakep kalo gak di manfaatin sebaik-baiknya," ujar Mars.

"Lo udah jelek, Mars. Gak perlu banyak muka, punya muka satu aja jelek apalagi banyak, nanti makin jelek lo," ledek Adit.

"Kurang ajar lo, Dit. Emang lo cakep hah?!

ARSENARA (TAMAT✅)Where stories live. Discover now