Part 10 Cemburu

49 5 0
                                    

🌺Happy reading 🍂

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Abimanyu yang baru saja sampai di rumahnya.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, okairi nasai Anata (selamat datang sayang) hahahah ...." jawab Ami terkekeh.

Abimanyu menaikkan sebelah alisnya. "Hmm ada apa ini? Kok senyam-senyum begitu?" tanya Abimanyu.

"Geli aja, ngomong kek gitu hahaha."

"Emang apa artinya?" tanya Abimanyu sembari mengajak istrinya untuk duduk.

Ami langsung mengikuti suaminya. "Kakak penasaran?"

"Tidak juga, tapi kakak sedikit kepo."

Abimanyu berhenti di sofa, begitupun dengan Ami.

"Hahha kalau gitu, kakak cari tau sendiri," sahut Ami, ia lalu berbaring di samping suaminya. Menjadikan pah4 suaminya sebagai bantal, lalu memerhatikan wajah suaminya dari bawah.

Abimanyu tersenyum, ia lalu mengelus pelan puncak kepala istrinya. "Ami, kakak tidak tau bahasa Jepang, tapi kalau Ami menyuruh kakak berbahasa Arab, in sya Allah kakak bisa."

"Aduh, kalau kakak pake bahasa Arab, trus Ami pake bahasa Jepang mana bisa nyambung."

"Maka dari itu, kasi tau kakak," ucap Abimanyu sembari mencolek hidung mancung istrinya.

"Nggak ah, kakak cari tau sendiri aja. Oh iya, Ami mau izin, malam ini Ami mau nonton anime, boleh nggak?"

"Khm, boleh tapi sebagai balasannya setor dulu hafalan surah Asy-syams."

Ami langsung bangun. "Hah? Kok kakak jadi kek Mama sih!" kesal Ami.

"Dek, ini demi kebaikan Ami sendiri," tegur Abimanyu lembut.

"Ya udah, tapi setengah aja yah," ucap Ami berusaha membujuk Abimanyu, meski sejujurnya ia tak tau berapa ayat di surah Asy-syams.

"Ami, surah Asy-syams itu pendok loh."

"Ck, iya-iya tapi Ami boleh nonton setelah hafal kan?"

"Iya, kakak janji," ucap Abimanyu sembari memperlihatkan jadi kelingkingnya.

Mendengar ucapan Abimanyu membuat Ami langsung berlari ke kamar, mencari Al-Qur'an yang biasa ia gunakan untuk menghafal.

"Hahaha surah ini kan yang biasa Mama kasih waktu Ami baru masuk kuliah," gumam Ami tersenyum.

"Kakak Abi! Ami udah hafal!" teriak Ami dari dalam kamar.

Abimanyu yang tengah duduk di sofa langsung berjalan ke kamarnya.

"Kakak Abi!!" Lagi-lagi Ami berteriak.

Pintu kamar terbuka. "Dek, udah malam, jangan biasakan teriak begitu, nggak enak sama tetangga," tegur Abimanyu.

"Hehehe habisnya kakak lama sih!"

Abimanyu langsung duduk di samping Ami. "Bukannya lama, tapi Ami yang nggak sabaran."

"Iya juga sih!"

"Ya udah, sekarang mulai setor hafalannya."

Ami tersenyum manis, "Bismillahirrahmanirrahim, wasy-syamsi wa ḍuḥaha, wal-qamari iza talaha, wan-nahari iza jallaha, wal-laili iza yagsyaha, was-sama'i wa ma banaha, wal-arḍi wa ma ṭaḥaha, wa nafsiw wa ma sawwaha, fa al-hamaha fujụraha wa taqwaha, hmmm, fa al-hamaha fuj-"

Ami terdiam sesaat. 'Apa yah lanjutannya,' batin Ami sambil berpikir.

"Qad aflaha man?" lanjut Abimanyu.

Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)Where stories live. Discover now