Part 22 Izin Kerja

35 4 0
                                    

💐Happy reading 🌺

⚠️Plagiat dilarang mendekat ☠️

Pagi ini Abimanyu memandang kertas jadwal yang terlihat padat, mulai dari rapat kantor sampai dengan pertemuan keluarga yang tidak dapat di hadiri oleh istrinya.

Abimanyu menatap dirinya di depan cermin, memandang dari bawah sampai atas yang tengah memakai jas warna biru tua.

"Tinggal dasi," gumamnya bersorak ria lalu berjalan ke bawah dimana sang belahan jiwa tengah duduk menunggu kedatangannya.

"Dek ... tolong pasangin dasi kakak," pintanya sambil berjalan ke arah istrinya.

Ami yang tengah nonton langsung menoleh, memandang suaminya yang terlihat sangat tampan dengan baju biru tuanya.

Dengan gagah Abimanyu berdiri tepat didepan istrinya, melihat suaminya yang berdiri tegak membuat Ami langsung berdiri di atas sofa, lalu memasangkan dasi tersebut.

Melihat respon istrinya membuat Abimanyu takjub, sebenarnya ia hanya iseng namun entah kenapa pagi ini istri begitu romantis.

"Sayang, setelah pulang dari kantor Kakak mau kerumah Abah sekalian kakak mau mengisi tausiah malam ini, jadi kamu nggak usah nungguin kakak yah," ujar Abimanyu sambil mengusap lembut kedua pipi istrinya.

Ami yang tengah merapikan dasi suaminya langsung mematung.
"Kakak kan, baru sampai, masa udah ngadain kajian sih!" kesal Ami dengan wajah cemberut.

Melihat wajah cemberut istrinya membuat Abimanyu geleng-geleng kepala.
"Kakak beliin sesuatu deh kalau begitu," bujuk Abimanyu.

"Hmm Ami nggak pengen sesuatu, Ami cuman mau izin kerumah Dokter Nisyah."

Abimanyu menaikkan sebelah alisnya. "Pemeriksaan lagi?" tanya Abimanyu heran, gimana tidak, hasil pemeriksaan Ami baik-baik saja berkat pengobatan dan beberapa terapi yang ia sering lakukan di rumah dokter Nisyah belakangan ini.

"Nggak, Ami pengen ketemu sama Rara," jawab Ami sembari memperbaiki duduknya.

Abimanyu ikut duduk. "Temen?" tanya kepo.

"Hehehe iya. Kakak tau, Rara juga suka sama Anime, bahkan baju cosplay nya banyak. Rara janji mau ngasih beberapa baju cosplay, makanya Ami pengen ketemu sama dia," ucap Ami begitu gembira.

"Boleh, tapi kalau ada apa-apa jangan lupa telpon Kakak."

"Aaa, makasih kak-Suamiku sayang," ucap Ami sembari memeluk sekilas suaminya.

"Iya sama-sama, Ya sudah kakak berangkat dulu, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam," jawab Ami lalu kembali duduk di sofa melanjutkan nontonnya.

"Khm khm khm," dehem Abimanyu yang tengah berdiri di depan pintu.

Mendengar deheman suaminya membuat Ami berjalan ke arahnya. "Kakak kenapa? Nggak jadi kekantor? Atau ada berkas yang tertinggal?" tanya Ami.

"Bukan berkas tapi sesuatu yang paling penting," jawab Abimanyu.

"Dompet, Hp, Tasbi--"

Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang