Part 17 (Berbelanja)

22 5 0
                                    

⚠️ Plagiat dilarang mendekat 👿

🌺 Happy Reading 🌺

Sore ini Abimanyu dan Ami berangkat ke kota untuk belanja beberapa kebutuhan dapur yang tak ada di desa.

Usai berbelanja kebutuhan dapur, Abimanyu mengajak Ami ke sebuah toko baju yang disebelahnya terdapat Gramedia yang membuat Ami tersenyum jahat.

'Kebetulan banget, hehehe Arigato gozaimas Ya Allah,' batin Ami.

"Mau Abi pilihin atau mau pilih sendiri?" tanya Abimanyu sembari melihat beberapa model gamis yang ada di depannya.

"Kakak tunggu diluar aja, biar Ami yang pilih."

Abimanyu terfokus pada salah satu gamis yang berada paling ujung. "Bentar yah, kakak akan segera kembali," Abimanyu memandang ke arah lain lalu berjalan masuk. Beberapa menit kemudian ia kembali dengan kantung di tangannya.
Sedangkan Ami, ia terfokus ke sebelah toko buku tersebut.

"Kakak akan menunggu di depan, sekalian kakak mau menelpon Mama."

'Yes, yes yes yes berhasil-berhasil, Aaa!! Tunggu aku Buruto ...,' batin Ami bersorak ria.

Ami berpaling, memandang ke arah suaminya. "Hehhe iya-iya kakak duluan aja."

Tanpa rasa curiga Abimanyu berjalan kedepan. Melihat itu membuat Ami perlahan memundurkan langkahnya ke toko buku sembari sesekali melihat kearah Abimanyu guna untuk berjaga-jaga.

Belum sempat Ami keluar, tiba-tiba seseorang menyapanya.
"Assalamualaikum ukhty," panggil nya.

"Aaaa!" celetuk Ami tersentak kaget. Sontak Ami langsung menatap pemilik suara tersebut.

'Ih, Arjun ngagetin aja, kirain kakak Abi tadi, hampir aja jantungku copot,' batin Ami berusaha menenangkan dirinya.

"Kenapa?" tanya Arjun saat ia melihat tingkah Ami yang sering memandang ke belakangnya.

Ami menghela nafas panjang. "Hu ..., Wa'alaikumsalam akhi," jawab Ami sembari tersenyum paksa.

"Hmm nggak ada apa-apa," lanjutnya lalu berjalan ke salah satu kumpulan gamis.

Arjun mengikutinya dari belakang. "Oh, kirain ada apa-apa. Kamu sendiri?" tanya Arjun ragu.

Demi menghilangkan kecurigaan Arjun, ia asal menarik satu gamis berwarna merah marun sembari mencocokkan panjang gamis tersebut.

"Nggak, kakak Abi ikut kok," jawabnya sok sibuk mencari gamis yang cocok.

"Owh. Keknya yang itu cocok deh sama kamu," saran Arjun menunjuk satu baju berwarna putih dengan stelan jilbab dan juga burka.

"Yang itu? Nggak salah nih?" tanya Ami memastikan.

"Iya, kalau nggak percaya silahkan dicoba."

'Hadeh, kalau gini ceritanya Ami nggak bisa kesana,' batin Ami tersenyum lalu berjalan menuju ruang ganti.

Tidak cukup waktu lama akhirnya Ami keluar yang membuat Arjun terkesima karenanya.

'MasyaAllah, istri orang cakep benner,' batin Arjun.

"Cantik bagaikan bidadari surga. Ustadz Abimanyu pasti suka," puji Arjun.

Baru saja Ami ingin mengangkat bicara, tiba-tiba ia tak sengaja melihat tatapan suaminya yang taj4m menuju ke arah mereka.

'Mampus,' batin Ami, ia lalu berjalan ke ruang ganti.

"Kak, Ami duluan yah Assalamualaikum," pamit Ami tergesa-gesa lalu tersenyum manis setelah itu ia keluar.

Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang