Part 47 Kunjungan ke desa

12 2 0
                                    

Happy reading 🥰

[Baju si kembar sudah selesai.] terlihat pesan dari dalam ponsel Ami.

'Ya Allah, semoga Kakak Abi mengizinkan Ami untuk ikut,' batin Ami memandang pesan dari sahabatnya itu.

"Sayang, kenapa bengong begitu? Apa ada sesuatu?" tanya Abimanyu sembari memerhatikan kedepan.

"Umi sakit?" tanya Aras sembari meletakkan punggung tangannya di dahi sang ibu.

Ami tersenyum, sungguh perhatian sekali putra sulungnya ini. "Umi tidak sakit," jawab Ami lalu memeluk putranya yang tengah duduk di pangkuannya.

"Ila mau di peluk juga Umi," pekik Ayra yang duduk disamping Ami.

"Nggak boleh," pekik Aras sembari menatap tajam ke arah Ayra.

"Abi, Abi, kakak Alas nakal," adu Ayra.

"Aras, jangan begitu sama Ayra," nasehat Umi.

Aras memeluk Ami begitu erat. "Alas nggak mau pisah sama Umi," pekiknya.

"Abi," adu Ayra lagi.

"Sudah, sudah, Aras, Ayra tidur, in sya Allah besok pagi kita sampai di desa," ucap Abimanyu.

Tepat di belakang job mobil terdapat kasur khusus untuk ketiga anaknya, dan disana sudah ada Ariz yang terlelap setelah mereka singgah untuk shalat Isyah.

"Tu dengar apa yang dikatakan Abi," seru Ami.

Mobil berhenti, Ayra, Aras dan Ami pindah ke belakang. "Ayra, Aras jangan lupa baca do'a," nasehat Ami.
Aras yang berada di samping Ami langsung memeluknya.
"Iya Umi," sahutnya lalu membaca do'a untuk tidur.

"Manja sekali anak ku ini," gumam Ami mengelus puncak kepala putranya.

'Jangan terlalu dekat kepada ku Ras, Umi jadi tidak bisa tenang melihatnya,' batin Ami.

Tidak cukup lama akhirnya Ayra dan Aras terlelap membuat Ami kembali duduk di samping suaminya.

"Kenapa belum tidur hm?" tanya Abimanyu, sekali-kali ia melihat ke arah istrinya yang tengah serius menatap ponselnya.

"Pengen nonton anime dulu," sahut Ami, ia lalu mengeluarkan headset nya.

"Memangnya kamu tidak capek, seharian merawat si kembar?"

"Capek, tapi kan mumpung ada waktu. Lagian Ami juga udah jarang nonton anime semenjak si kembar ada."

'Kenapa sikap mu kembali?' batin Abimanyu.

"Ya sudah, tapi sekali saja."

Ami langsung memasang headset nya, lalu memulai ritual nontonnya. Beberapa menit berlalu kedua netra Ami perlahan terpejam.

Melihat istrinya tertidur membuat Abimanyu mengambil selimut lalu menyelimutinya.

"Kenapa akhir-akhir ini kamu sepertinya berubah," gumam Abimanyu lalu mengecup kening istrinya.

Malam yang berlalu begitu saja, hingga tak terasa hari sudah mulai berganti.

"Abi," panggil Ariz yang sudah terbangun lebih dulu.

Abimanyu langsung menoleh, melihat putranya menatapnya sembari memperbaiki penglihatannya. "Anak Abi sudah bangun ternyata," sahut Abimanyu pelan.

"Ini dimana Abi?" tanya Ariz melihat sekelilingnya.

"Ada di desa, sebentar lagi kita sampai."

Ariz mendekat, tangan mungilnya memegang job Abinya. "Abi tida tidul?"

Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang