Battle For the City

124 18 2
                                    

Di suatu ruangan redup cahaya, Sepuluh manusia berpakaian taktikal berwarna hijau, bersenjatakan persenjataan militer kelas modern tampak dalam diam mengawasi jalanan melalui sela-sela jendela rumah yang usang ini.

Pimpinan tim, Jad, ia yang masih mengawasi area jalanan yang tadi hening, perlahan ia dan tim melihat sosok manusia datang memenuhi jalanan dengan wajah panik.

"Tetap tenang boys, kita tidak tahu apa yang sedang terjadi disini"

Perintah Jad pada tim untuk tetap siaga, tak lama  Samuel yang berperan sebagai JTAC mulai mendapat transmisi dari markas.

("Raidsoc, disini Komando, apa kau dengar?")

"Dengan jelas"

("Tetap waspada, kami mendeteksi adanya puluhan ribu pergerakan di luar tembok, tampaknya akan ada serangan ke kerajaan itu. Tetap jaga aturan pertempuran, kalian tidak di ijinkan untuk menembak sampai kami beri instruksi lebih lanjut")

"Affirm"

("Bagus, kami juga mengirim tiga aset udara A-10A Thunderbolt, nama sandi Grimm 4-1-6, mereka akan memasuki wilayah udara dalam 20 menit")

"Terimakasih, Disini Trust-2-Actual, out"

Melihat Samuel selesai berkomunikasi dengan markas, Jad menatapnya dengan serius, ia juga melirik ke tim yang tampaknya tahu apa yang harus mereka lakukan.

"Jangan lakukan apapun, kita hanya bisa menunggu, apa kalian semua mengerti?"

"Baik pak"

Jawab mereka serentak dengan nada pelan berusaha tidak menimbulkan keributan apapun.

Jad mengintip dari sela jendela dimana ia melihat setidaknya ratusan makhluk tampak memasuki gerbang dengan senjata pedang dan pemukul kayu, kedatangan mereka tak perlu di katakan apa yang makhluk-makhluk itu akan lakukan.

Mereka dengan cepat membunuh warga sipil yang panik, kekacauan langsung jatuh di antara para penduduk sipil.

"Pak, haruskah kita bertindak?"

Tanya salah satu anggotanya ketika mereka melihat beberapa warga di bunuh dengan sangat keji di depan mereka, namun sekali lagi mereka tidak bisa bertindak apapun sampai instruksi datang dari markas

****************
Diatas kapal Induk USS Gerald R Ford CSG-9, Ruang Misi Kontrol dan Pusat Kendali CSG 8 dan CSG 9 (Gerald R Ford), Admiral yang bertindak sebagai pimpinan tertinggi pasukan angkatan laut Amerika Serikat wilayah khusus ini, dia dan 4 orang lainnya yang memiliki jabatan penting di kapal induk mulai membuka topik pembicaraan yang sangat penting.

"Tuan-tuan, hasil pantauan radar, kita mendapat jejak pergerakan yang menunjukkan adanya situasi berbahaya di kawasan kota manusia dunia ini. Kapten, aku ingin kau persiapkan dua Air-wing F/A-18 untuk misi serangan jarak dekat. sementara kau XO (Executive Officer) aku ingin kau tetap bersiaga di anjungan, kalian berdua segera beritahukan divisi persenjataan untuk secepatnya persiapkan setiap persenjataan pesawat untuk misi jangka pendek"

"Baiklah, bubar"

Kapten Kapal Induk USS Gerald R Ford, bersama wakilnya yang menjabat sebagai XO, keduanya mulai keluar dari ruangan.

Admiral yang masih menatap ke layar sesaat semua orang telah pergi, ia tak hentinya berpikir tentang apa yang sebenarnya yang sedang terjadi disini. Setelah mengkonfirmasi jika mereka berada di dunia lain, mereka melakukan kontak dengan pihak penguasa ras selain manusia dan sekarang mereka harus bersiap ikut terlibat dalam masalah pertempuran karena adanya tiga orang dari planet bumi yang terjebak di kota itu dan bisa saja nyawa mereka terancam.

Connected World Where stories live. Discover now