Operation Phantom Force

108 13 1
                                    

"Oooh.... Sangat menarik"

Saat ini kami berhenti di pinggiran sungai dimana aku mulai menginspeksi senjataku, beruntung persenjataan yang diberikan pada kami adalah versi lama dari standar M4, jika kami seperti orang-orang di angkatan darat dimana mereka harus beradaptasi dengan senjata SIG-MCX, aku jamin kami akan sakit kepala saat merawat senjata itu.

"Apa sebegitu menariknya melihatku merawat benda ini, Rosella?"

Aku yang harus menggunakan bahasa seperti biasanya karena ku lihat ia sangat benci dengan formalitas, mulai menatapnya yang sejak tadi memperhatikanku membongkar senjata yang menjadi partner ku selama penugasan ini.

Karena posisiku di Marinir sebagai Granadier, aku di tugaskan untuk membawa persenjataan yang cukup merepotkan, salah satunya adalah M203 peluncur granat serta anti-tank portabel AT-4. Oh juga, aku di tugaskan untuk mengoperasikan serta bertanggungjawab penuh atas perawatan FGM-148 Javelin yang telah ku tembakkan saat melawan monster di danau itu.

'Sebaiknya aku membersihkan benda itu sebelum kembali ke Markas'

Karena beberapa alasan, aku kelupaan untuk melepas unit MCU dari tabung launcher Javelin sehingga unit MCU yang bertindak sebagai unit penembak dari sistem Javelin, selalu dalam mode standby.

Syukur baterai yang ada di unit MCU Javelin masih sanggup bertahan jika tidak, aku tak tahu harus alasan apa yang ku berikan ke pusat inventori senjata saat mereka menginspeksi benda ini.

$200 ribu dollar bukan angka yang kecil untuk benda seperti ini, membuatku harus ekstra hati-hati ke benda yang senilai dua tahun lebih gajiku.

"Umu.... aku cuma penasaran apa benda ini sebegitu hebatnya sampai-sampai membuatmu jadi penyihir yang mampu mengimbangi ku"

Aku harus menahan tawa saat bagaimana ia menganggap kalau kami adalah penyihir, bahkan sampai sekarang ia masih beranggapan kalau semua teknologi yang kami miliki adalah bentuk manifestasi dari sihir.

Yah aku tak bisa menyalahkan dia jika berpikiran seperti itu.

"Rosella, benda ini bukan tingkat sihir, ini adalah senjata yang dibuat dari hasil teknologi"

"Hm...."
Rosella tampak tak puas dengan jawaban ku, seakan ia mengatakan kalau itu sangat tidak mungkin benda yang dibuat dengan hasil teknologi mampu mengimbangi makhluk dunia ini.

"Yah, terserahlah, Oh! Lihat itu Jonas!"

Rosella langsung berlari kearah lain dimana ia mengejar makhluk seperti burung namun memiliki bentuk yang aneh. Bisa dibilang makhluk ini hampir semuanya memiliki bentuk seperti makhluk mitologi Yunani kuno yang antara sudah punah ratusan tahun lalu atau sama sekali tidak pernah ada di dunia kami.

Arkeolog pasti akan mencintai dunia ini kalau mereka tahu adanya makhluk-makhluk di dunia ini.

Memikirkan tentang posibilitas dimana bukan hanya arkeolog yang akan ke dunia ini sudah cukup membuat kepalaku sakit.

Dan juga

'Apa dia ini anak-anak?'

Kenapa Rosella malah tampak bermain-main dengan burung yang terbang itu? Apa sebegitu menariknya bermain dengan burung?

Keheningan di dunia ini tanpa adanya polusi suara maupun udara industri sedikit membuatku tenang akan dunia yang bagikan surga ini.

"......"

Mataku terasa sangat berat, mungkin ini efek dari kurang tidur selama beberapa hari belakangan ini.

Aku memilih membaringkan badanku di rerumputan sesaat setelah melepas unit MCU dari peluncur Javelin.

Connected World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang