Calm Before the Storm II

87 13 2
                                    

Suatu tempat di perbatasan Ukraina-Polandia
5 Maret 2023,
Ketinggian 30 Ribu Kaki, E-3 Sentry AWACS.

"Tuan-tuan, bagaimana status Ukraina pagi ini?"

Chief Officer yang bertanggung jawab atas komunikasi udara ke darat di pesawat mulai mendatangi petugas yang bertanggung jawab atas radar darat dimana ia memonitor pergerakan di darat selama 12 jam penuh di penerbangan ini.

"Sejauh ini masih belum ada pergerakan signifikan dari wilayah Bakhmut, pasukan Wagner masih berusaha memukul mundur pasukan Ukraina yang syukurnya bisa di tahan oleh mereka"

"Tetap awasi, laporkan jika ada situasi terbaru"

"Dimengerti"

Operasi di pesawat pengintai masih berlangsung selama dua jam ke depan sebelum pesawat mulai memutar arah ke wilayah Hungaria dimana mereka akan mengawasi area lain.

"Pak, laporan dari Pimpinan akan mengenai adanya aktivitas mencurigakan di perbatasan Polandia"

Ucap Petugas bagian komunikasi dimana ia mendapat transmisi dari Petinggi NATO.

"Arahkan ke monitorku"

Di monitornya ia melihat pesan enkripsi tersebut dimana adanya sebuah pergerakan tak di ketahui di area tak berpenghuni di Polandia.

'Aktivitas?'

"Arahkan monitoring darat ke kawasan itu"

Perintahnya pada Petugas yang mengawasi radar udara ke darat dimana fokus mereka menuju area itu.

Tak ada yang tahu apa yang terjadi di dataran hampa di ujung Polandia, namun yang pasti sebuah distorsi cahaya tampak tercipta dan sesuatu yang akan datang justru akan merubah semuanya terutama tentang persepsi manusia di alam semesta ini.

****************

5 Maret 2023, Bakhmut, Ukraina.

Kehancuran akibat perang yang tengah berkecamuk antara dua pihak telah menelan kota kedalam total kehancuran dimana sepanjang mata memandang hanyalah puing-puing bangunan serta bekas tembakan artileri yang mendarat dimana-mana.

Di tengah baku tembak antara posisi Ukrainian 52nd Mechanized Infanteri Brigade melawan 127th Infantry Armored Battalion dari Russian Army, seorang tentara dari unit kesatuan 1st International Legion of Ukraine berasal dari Tokyo, tampak tengah mendesah menatap ke arah jendela dimana bombardir dari artileri Rusia masih tak mereda.

'Hah..... Mereka tak kenal menyerah'

Pikirnya saat melihat situasi ini, perang skala besar yang terjadi antara Rusia dan Ukraina pada 24 Februari tahun lalu berhasil membawa perhatian seluruh dunia ke konflik terbesar yang pertama kali terjadi sejak berakhirnya perang dunia kedua di Eropa.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah pasukan multinasional dari 55 negara dibentuk setelah ribuan sukarelawan datang kemari untuk bertarung bersama dengan pasukan Ukraina.

'Kalau kami beruntung, kami bisa bertahan disini selama dua bulan sebelum serangan balik dimulai'

Dengan kondisi tanah masih berlumpur akibat musim dingin, membuat kedua belah pihak tak mampu melakukan tindakan apapun selain terjebak dalam posisi statis dimana duel artileri terus berlangsung.

"Apa kau melamunkan soal hak yang ga penting?"

Seorang pria dari Amerika Serikat yang satu divisi dengannya tampak sedikit berkeringat ketika berlari ke posisinya dari bangunan seberang yang tampak sebentar lagi akan roboh, dia masih sempat lagi bercanda di tengah hujan artileri yang terus mendatangi posisi mereka.

Connected World Where stories live. Discover now