Farewell Fantasy World, welcome back Hell

109 14 3
                                    

Jika ada yang bertanya soal agresifnya sikap Polandia terhadap apa yang terjadi, aku hanya bisa menjawab

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada yang bertanya soal agresifnya sikap Polandia terhadap apa yang terjadi, aku hanya bisa menjawab.

"Bro, Polandia sudah lenyap berulangkali sepanjang sejarah, lu masih mau nyalahkan mereka?"

Situasi itulah yang saat ini terjadi pada dunia kami.

Jonathan Crish, Kopral, di kesatuan Marinir Batalion Kedua yang bermarkas pusat di Okinawa, Japan.

Saat ini skuad kami yang di pimpin oleh Oprah, mulai bergerak dengan kecepatan tinggi menuju Pangkalan Keating dimana kami akan di briefing oleh Kepala Company FOB Keating.

Perjalanan yang akan di perkirakan membutuhkan waktu sekitar 6 jam dari sekarang membuat semua tim yang ada disini sedikit gelisah, terlebih soal bom yang di berikan oleh Oprah pada kami soal situasi di dunia yang tengah menggila.

"Kopral, apa kau pikir kita akan di kirim ke Medan perang sungguhan?"

Lance Corporal Alex, Driver Humvee, ia tampak sedikit takut, hal itu di buktikan dengan tangannya yang gemetaran.

"Entahlah, berharap saja yang bagus datang, jangan berpikiran negatif dulu"

Balasku sambil menatap ke dunia ini yang sangat indah, yang mungkin saja ini akan menjadi pemandangan terakhir yang akan ku lihat.

"Sebuah kehormatan bisa berkenalan denganmu Kopral"

"Oi, jangan berpikiran kalau kau akan mati, Lance Corporal!"

Bantahku padanya seakan ia tak bisa menahan rasa takutnya, semua yang ada di Humvee ini mungkin berpikiran yang sama dan aku tak bisa menyalahkan soal imajinasi mereka.

"Berpikir soal bagaimana kita hidup untuk hari esok, jangan berpikiran kalau kau akan mati"

Kami bergerak dengan Tank mengikuti dari belakang menuju Markas Keating.

Suasana berubah menjadi gelap dimana sore senja berganti malam saat kami tiba di pinggiran kerajaan

"Semua unit segera menuju titik kumpul!"

Perintah Oprah melalui radio, mobil dan Tank bergerak menuju tempat dimana pasukan Marinir tampak siap bergerak kembali ke pangkalan Delta.

Di pinggiran kota tampak banyak penduduk menatap kami dengan tatapan sedih dan ada juga yang kelihatan sangat jelas kalau mereka tak ingin kami pergi darisini.

["Tunggu dulu, Manusia"]

Sebuah suara baru datang dari kerumunan penduduk, saat seluruh perhatian kami tertuju sumber suara, disana, Rosella de Voir Junois.

Dengan aura penuh kehormatan, ia mendekat kearah kami, dengan pakaian formal bangsawan ia berjalan yang langsung kami sambut  dengan tatapan penuh hormat.

["......"]

Rosella tak mengatakan apapun namun ekspresinya tampak ia menahan kesedihan, ekspresi yang sama dengan para penduduk yang ada di belakangnya.

Connected World Where stories live. Discover now