My Cold Captain-16

29.8K 1.7K 135
                                    

Willie yang semula berdiri, jatuh terduduk di anak tangga dengan tubuh yang seketika lemas. Willie menatap kosong ke arah tangga lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Jane!" seru Elaya karena Janelle yang tiba-tiba saja tidak sadarkan diri membuat Willie langsung bangkit berdiri dan turun ke lantai bawah.

"Wil! Jane!" seru Elaya lagi begitu Willie datang sambil menunjuk Janelle.

"Kasih kunci mobil ke Willie, kita ke rumah sakit sekarang!" kata Anthony yang sudah menggendong Janelle.

Willie bergerak cepat menuju garasi setelah menerima kunci mobil dari Elaya. Sesampainya di garasi, Abel yang baru saja datang tampak bingung sekaligus panik melihat Anthony menggendong Janelle dan Elaya yang menangis.

"Ya ampun, Jane kenapa?" tanya Abel pada Elaya.

"Jane juga ngidap kanker." jawab Elaya sambil menangis.

Abel menutup mulutnya dan air mata langsung mengalir di pipi. Abel berlari untuk pulang ke rumah, memberitahu Nigel untuk mereka juga harus ikut ke rumah sakit.

"Jane, ya ampun, Nak." Elaya masih menangis sambil menggenggam erat tangan Janelle dengan mobil yang sudah dikendarai oleh Willie.

-My Cold Captain-

Janelle dibawa ke rumah sakit yang sangat tepat, ke rumah sakit di mana Max berada. Lagipula, jarak rumah sakit dengan kediaman Willie adalah yang paling dekat, jadilah mereka membawa Janelle ke rumah sakit itu.

Max yang memang sedang berada di rumah sakit dan mendapat kabar dari perawat jika Janelle dibawa dalam keadaan pingsan, langsung datang. Max kini sedang berjalan di lorong menuju ruangan di mana Janelle berada, kedua mata Max tertuju pada beberapa orang yang ada di sana, khususnya pada seorang laki-laki yang umurnya tampak tidak jauh beda dari Janelle, Max langsung yakin jika laki-laki itu adalah suami Janelle.

Tidak punya waktu untuk menyapa kedua orang tua Janelle, Max langsung masuk ke ruangan di mana perawatnya sudah bersiap-siap untuk membantunya dalam menangani Janelle.

"Wil, tau nggak kalo Jane sakit?" tanya Abel sambil menghapus air matanya.

Willie menggeleng tanpa bersuara.

"Ya ampun, Jane." Elaya jatuh terduduk di kursi dengan tubuhnya yang lemas.

"Kenapa Jane diem-diem aja? Nggak seharusnya Jane sembunyiin dari kita." kata Abel lalu menghela napas.

Beberapa saat kemudian, Max keluar membuat mereka yang tadinya duduk langsung berdiri.

"Apa ibu dan bapak termasuk bagian dari keluarga Jane?" tanya Max pada Nigel dan Abel.

Abel mengangguk dengan cepat. "Iya, kami mertua Jane. Ini suaminya." Abel menunjuk Willie.

Max mengangguk lalu menatap kedua orang tua Janelle yang sedang menatapnya dengan lekat.

"Max?" kata Elaya.

Max kembali mengangguk sambil tersenyum.

"Ya ampun, Max." Elaya yang sudah tenang kembali menangis sambil memeluk Max. "Tante takut, takut kehilangan lagi, Max."

"Iya, Tante. Dan, aku ngerasa bersyukur karena kalian udah tau karena selama ini Jane sendiri belum siap untuk kasih tau kalian."

"Gimana keadaan Jane, Max?" tanya Anthony.

"Menurun drastis, Om. Sebelumnya, Jane baik-baik aja dan sempet jalanin pembedahan untuk pasang alat chemoport yang fungsinya untuk mempermudah kemoterapi Jane. Tapi, kondisi Jane sekarang bener-bener buruk, Jane lemah." jawab Max.

My Cold Captain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang