My Cold Captain-35

17.9K 847 14
                                    

Setelah lima hari berada di rumah sakit, Janelle beserta sang bayi sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Walaupun Willie dan Janelle sudah menyiapkan kamar untuk Chia, bayi itu akan tetap berada di kamar mereka, tidur di box bayi yang sudah disiapkan di dekat tempat tidur Willie dan Janelle.

"Hore, kita udah sampe." kata Janelle berjalan memasuki kamar sambil menggendong Chia dengan Willie berjalan di belakang mereka sambil membawa tas berisi keperluan ibu dan bayi.

Janelle duduk di sofa berukuran panjang untuk bisa menikmati wajah bayinya dengan penuh kenyamanan. Willie yang sudah menaruh tas yang ia bawa, duduk di sebelah Janelle dan ikut memperhatikan wajah cantik bayi itu.

"Kayaknya kemaren aku liat Chia mirip aku, kenapa hari ini malah mirip kamu." kata Janelle sambil sedikit memiringkan wajah.

Willie tertawa. "Mungkin karena baru aja lahir jadi belum terlalu jelas banget mirip siapa? Tapi iya, sih, mirip aku."

Janelle yang sedang mengamati wajah Chia beralih menatap Willie. "Gemes banget." katanya dengan raut memelas yang membuat Willie kembali tertawa.

"Maminya nggak kalah gemesin." balas Willie sambil mencium pipi Janelle.

"Serius, Chia gemesin banget. Pengen aku peluk kenceng-kenceng kalo bisa. Kecil banget." Kedua mata Janelle bergerak dari bagian atas sampai bawah tubuh Chia.

Willie kembali tertawa dan sungguh Willie juga merasa gemas, tetapi kepada Janelle.

"Kamu mau gendong?" tanya Janelle.

Willie langsung mengangguk. "Boleh."

Janelle pun memberikan Chia pada Willie dengan begitu hati-hati. Begitu Chia sudah berada di gendongan Willie, Willie langsung menciumi seluruh wajah bayi itu dengan lembut agar tidak membangunkan Chia yang sedang terlelap.

"Aku mau kita foto." kata Janelle seraya mengambil ponselnya.

Willie sedikit meninggikan posisi Chia dalam gendongannya agar wajah bayi itu dapat terlihat oleh kamera. Willie dan Janelle sama-sama tersenyum ke arah kamera dengan Janelle yang mengambil gambar.

"Makin gemesin." kata Janelle setelah melihat hasil foto yang mereka ambil. "Nanti aku mau cuci foto-foto kita terus aku bingkai. Foto pertama waktu kita honeymoon, foto kedua waktu aku hamil dan kita mirror selfie, foto ketiga foto terbaru kita, foto hari ini." Janelle menunjukkan layar ponselnya pada Willie.

-My Cold Captain-

"Jane jadi gendut banget, Ma." kata Janelle sambil memperhatikan tubuhnya di cermin yang ada di walk-in closet.

"Namanya juga abis lahiran, nggak papa." balas Elaya yang sedang menggendong Chia. Elaya akan menginap di rumah Willie dan Janelle selama beberapa hari untuk membantu Janelle mengurus Chia.

"Willie gimana? Bakal balik kerja lagi?" tanya Elaya di mana di kamar hanya ada mereka berdua, Willie sedang berkumpul bersama Nigel dan Anthony di luar kamar.

"Katanya enggak, Ma. Willie nggak pengen jauh dari Jane sama Chia dan kayaknya emang Willie nggak mau balik ke profesi lamanya."

"Willie emang nggak mau kerja lagi atau bakal cari kerjaan yang lain? Di perusahaan mertua Jane misalnya?"

"Belum tau bakal gimana, Ma. Jane bakal tetep dukung apa yang mau dilakuin Willie nantinya."

Elaya mengangguk sekali sambil menatap Chia dan menepuk-nepuk lembut paha bayi itu. "Lagian, tanpa Willie kerja, hidup kalian tetep terjamin."

Janelle ikut mengangguk. "Chia boleh dibawa ke pemakaman nggak, Ma? Jane mau kasih tau Elle kalo Elle udah punya ponakan sekarang."

"Um... Menurut Mama jangan sekarang, sih. Nanti aja kalo Chia udah agak gede, lagian Elle pasti bisa liat, kok, dari atas. Ekspresi Jane udah mewakili reaksi Elle di atas sana." Elaya menatap lekat wajah Janelle.

Janelle tersenyum lalu mengangguk. "Oke, deh."

-My Cold Captain-

Janelle tersenyum melihat Willie terus menciumi wajah Chia yang tampak tidak terusik dalam tidurnya. Mencium dan menatap Chia, dua hal itulah yang Willie lakukan malam ini.

Willie menatap Chia dari ujung kepala sampai ujung kaki, setelah Janelle, kini gantian Willie yang merasa gemas pada putri kecilnya yang tidak dibalut oleh kain karena Chia yang terus bergerak gelisah. Jadilah bayi itu dipakaikan penutup kepala, sarung tangan dan sarung kaki untuk tetap membuat Chia merasa hangat walaupun AC kamar tidak begitu dingin.

"Mungil banget." kata Willie sambil menatap Janelle sejenak.

Janelle langsung tertawa mendengarnya. "Gemesin juga, 'kan?"

Willie mengangguk di mana kini laki-laki itu kembali memperhatikan wajah Chia. Willie kembali mencium Chia dan sengaja menempelkan bibirnya di pipi bayi itu tanpa ingin melepaskannya.

"Kalo Chia bangun, kamu harus tanggung jawab." kata Janelle dan tak lama Janelle berbicara seperti itu, kedua mata Chia mulai terbuka secara perlahan. "Eh, beneran bangun."

Willie langsung menjauhkan bibirnya dari pipi Chia dan sedikit mengangkat tubuhnya. "Hi, Princess." kata Willie sambil tersenyum lalu tertawa bersama Janelle melihat Chia menggeliat.

"Ih, bisa-bisanya Chia bangun padahal udah jam sebelas malem." Janelle sedikit mencolek pipi Chia.

"Ini Daddy, Chia lagi liatin Daddy, ya?" Willie mulai mengajak Chia berbicara di mana bayi itu sedang memperhatikannya.

"Chia ngeliatin kamu terus karena nggak nyangka Daddynya bisa seganteng itu."

Willie tertawa mendengar ucapan Janelle sambil terus menatap wajah Chia. Terjadi keheningan setelah itu, Willie dan Janelle sama-sama terfokus pada Chia yang sedang membuka lebar matanya, memperhatikan ke segala arah tanpa merengek sedikitpun.

"Why are you so beautiful, Princess?" tanya Willie dengan raut gemas di mana ia sedang menahan diri untuk tidak mencium pipi Chia dengan penuh penekanan.

Chia beralih menatap Willie, mulai memperhatikan Ayahnya. Willie dan Janelle kembali tertawa bersama ketika Chia menyentuh pipi Willie yang membuat Willie langsung mencium tangan Chia yang tertutupi sarung tangan.

-My Cold Captain-

"Ya ampun, Dannie badannya makin gembul." kata Janelle setelah melihat perbedaan tubuh anak Reverie dan anak Quinnie.

Quinnie memejamkan mata sejenak. "Kuat banget nyusunya, Jane. Persis kayak Bapaknya."

Janelle tertawa mendengarnya. Janelle, Reverie, dan Quinnie sedang berada di kamar dengan ketiga anak mereka yang sengaja dibaringkan bersebelahan di tempat tidur Willie dan Janelle karena mereka ingin mengambil gambar ketiga bayi itu. Hanya ketiga perempuan itulah yang berada di kamar.

"Kalo gue yang kuat nyusu malah Bapaknya bukan anaknya." kata Reverie sambil sedikit memberi hiasan di sekitar bayi-bayi mereka.

Janelle kembali tertawa dan sudah terbiasa dengan pembahasan frontal kedua Kakak iparnya. Walaupun begitu, Janelle tidak sampai ketularan.

"Pierce, Sayang, liat sini, Nak." ujar Reverie yang berdiri di tepi ranjang dengan kamera ponsel yang sudah menyala.

"Anak lo, mah, emang rusuh. Pierce, liat, ini apa?" Quinnie membantu Reverie untuk mengalihkan perhatian bayi laki-laki ke arah kamera, Quinnie berdiri tepat di sebelah Reverie. Yup, Reverie juga dikaruniai anak laki-laki, sama seperti Quinnie. Hanya Willie lah yang dikaruniai anak perempuan.

"Wih!" Reverie dan Quinnie kompak berseru dengan raut antusias karena Reverie berhasil mengabadikan momen ketiga bayi itu yang kompak menatap ke arah kamera.

"Lucu banget mereka." Janelle tertawa setelah melihat hasil gambar yang Reverie ambil dengan posisi Chia yang berada di antara Pierce dan Dannie.

My Cold Captain [COMPLETED]Where stories live. Discover now