My Cold Captain-32

17.6K 835 26
                                    

Janelle diizinkan untuk melakukan penerbangan oleh dokter kandungan. Setelah dari makan Brielle, Willie dan Janelle langsung terbang ke Singapura untuk memenuhi keinginan Janelle.

Willie dan Janelle sudah tiba, setelah sempat menunggu, Willie dan Janelle berjalan untuk masuk ke pesawat yang akan mereka naiki. Willie terus melangkah sedangkan Janelle berhenti untuk memotret pemandangan landasan dengan ponselnya.

"Willie!" seru seorang perempuan membuat Janelle menoleh dan Willie yang tanpa sadar berdiri cukup jauh dari Janelle, langsung berhenti melangkah.

Di balik kacamata hitam yang Janelle pakai, Janelle menatap Willie yang kini sudah dipeluk oleh perempuan tadi, perempuan itu adalah Vanny.

"Ya ampun, akhirnya kita ketemu lagi. Kamu apaan, sih, pake resign segala?" Vanny memukul pelan dada Willie setelah memeluk laki-laki itu.

"Karena..." Willie terdiam saat melihat Janelle tiba-tiba saja berjalan melewatinya. Dengan langkah cepat, Janelle berjalan sendirian untuk masuk ke dalam pesawat.

"Kalo ada waktu luang, kita bisa ngobrol nanti. Aku masuk, ya, udah sepi. Takutnya cuma aku yang belum masuk." Willie tersenyum dan berjalan dengan langkah lebar untuk menyusul Janelle yang sudah tidak terlihat.

Begitu memasuki pintu pesawat, Willie tidak bisa langsung pergi ke kursinya karena harus berbincang pada pilot yang tampak terkejut dengan kehadirannya. Setelah sempat mengobrol singkat, Willie langsung pergi ke kursinya.

"Kenapa kamu nggak tunggu aku?" tanya Willie saat sudah duduk di sebelah Janelle.

"Nggak mau ganggu yang lagi pelukan." jawab Janelle dengan pandangan lurus ke arah layar hiburan.

Willie tertawa. "Tadi itu Vanny."

"Nggak mau tau juga." kata Janelle seraya menaikkan kacamata yang sedikit turun dengan telunjuknya.

Bukannya panik, Willie kembali tertawa membuat Janelle menoleh karena tidak ada yang lucu menurutnya, justru Janelle sedang kesal.

"Kamu lagi cemburu kayaknya, lucu." kata Willie.

"Wil..." Vanny yang ingin kembali menyapa Willie, langsung tertegun saat mendapati seorang perempuan duduk di sebelah Willie.

"Oh iya, Van, ini istri aku, Janelle namanya." Willie menunjuk Janelle dengan tangan terbuka sambil menatap Vanny yang tampak terkejut, sedangkan Janelle memilih untuk tetap menatap depan.

"Vanny, it's time to take off." kata salah satu rekan Vanny saat berjalan melewati perempuan itu.

Vanny yang masih menatap Janelle, akhirnya memilih untuk pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.

"Jangan kesel gitu, dong." kata Willie sambil menyelipkan rambut Janelle yang tergerai di belakang telinga.

"Kamu terlalu friendly tau nggak." Janelle sedikit bergeser untuk menjauh dari Willie.

"Ya... Udah dari kecil aku dibiasain untuk selalu ramah sama orang-orang, mau ke cewek atau cowok. Lagian Vanny cuma rekan kerja aku."

Janelle melepas kacamatanya. "Dia keliatan ada rasa sama kamu."

Willie diam lalu tersenyum. "Akhirnya kamu bisa rasain apa yang aku rasain soal kamu sama Max."

Janelle terdiam lalu menghela napas dan memalingkan wajah.

"Kita mau jalan-jalan, masa kamu kesel, sih? Nggak enak, dong, nanti jalan-jalannya kalo kamu kesel." Willie menyentuh dagu Janelle dan mengarahkan wajah perempuan itu padanya.

Janelle membulatkan mata karena Willie menciumnya, walaupun kursi yang mereka duduki memiliki penghalang sehingga tidak ada yang bisa melihat, tetap saja Janelle merasa malu.

My Cold Captain [COMPLETED]Where stories live. Discover now