LOVEBIRD 7: Yang Tak Terlupakan

1.3K 163 41
                                    

nb: background foto ketemu di pinterest, nggak tau punya siapa, tapi siapapun yang punya, author izin pinjem yaa, editannyanya bagus banget hehe..

_________________________

Aldebaran berjalan cepat di antara para pengunjung restoran dari beberapa pramusaji yang berlalu lalang dengan pandangan yang fokus menatap ke arah dimana ia melihat seseorang yang tidak asing. Dengan pandangan yang hanya fokus menatap pada kejauhan, Aldebaran jadi tidak terlalu memperhatikan keadaan di sekelilingnya, hingga tak sengaja menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Ups, sorry!" Aldebaran refleks berbalik, melihat pada seorang pria yang baru saja bertabrakan bahu dengannya.

"It's okay." Balas orang tersebut. Pria berkacamata itu tersenyum tipis pada Aldebaran yang merasa tidak nyaman.

"Be careful, men." Lanjutnya. Pria itu memiliki tinggi yang hampir sama dengan Aldebaran. Kulitnya putih dengan alis tebal, hidung mancung, dan messy hair yang membuatnya terlihat persis seperti penduduk lokal perancis pada umumnya.

"Once again, sorry." Sahut Aldebaran.

"No problem." Balasnya, kemudian berlalu pergi. Setelah orang tersebut pergi, Aldebaran kembali mengedarkan pandangannya pada fokusnya semula. Namun sayang, orang yang ia cari tadi sudah menghilang. Aldebaran bahkan mencari hingga pintu restoran dan bertanya pada petugas keamanan yang berjaga di sana, namun ia tidak mendapatkan informasi apa-apa.

"Ckk." Aldebaran berdecak kesal dengan mengacak pinggangnya. Meski masih dalam kecurigaan, ia harus merasa waspada. Bagaimana jika orang itu memang mata-mata yang sedang mengintai dirinya dan wanitanya? Ia harus memastikan semuanya tetap aman.

"Andin?" Gumam Aldebaran. Astaga! ia meninggalkan Andin sendirian di dalam sana. Dengan buru-buru ia pun kembali memasuki area restoran tersebut.

Sesampainya di sana matanya langsung tertuju pada meja dan kursi tempat duduk mereka sebelumnya. Aldebaran tersenyum lega saat melihat sang istri masih di sana, duduk sendiri dengan memangku dagunya pada tangan di atas meja. Pandangan wanita itu jauh ke luar, melihat keindahan kota Paris di malam hari yang dihiasi oleh salah satu menara terindah di dunia itu.

"Maaf ya, sudah meninggalkan kamu sendirian." Ucap Aldebaran sambil duduk pada kursinya semula. Andin yang menyadari pria itu sudah kembali, lantas menatapnya dengan cemas.

"Apa yang terjadi, Mas?"

"Nggak. Nggak terjadi apa-apa." Aldebaran membalasnya dengan tersenyum lebar.

"Terus tadi kamu kemana?"

"Itu... tadi saya kayak melihat seseorang yang saya kenal aja. Tapi ternyata bukan siapa-siapa." Jawab Aldebaran terlihat santai, lalu menyengir.

"Cewek?" Tanya Andin dengan sedikit sensi. Aldebaran tertawa kecil.

"Cowok."

"Ohh."

"Kok 'oh' doang?"

"Yaudah kamu lain kali jangan begitu lagi, main pergi-pergi aja. Kamu bikin aku khawatir tahu nggak." Andin merengut kesal menatap pria di hadapannya.

"Iya. Maaf yaa." Balas Aldebaran lembut sambil meraih tangan wanita itu.

"Yaudah, kita balik aja, yuk." Ajak Andin.

"Loh, udahan? Yang lain masih pada dansa."

"Habisnya kamu udah ngerusak momen romantis kita tadi." Ungkap Andin dengan wajah yang menyimpan kekesalan.

"Kamu marah?" Tanya Aldebaran, cemas.

"Aku ngantuk." Sahut Andin sekenanya. Aldebaran menghela nafasnya. Jika sudah begini, ia tidak mungkin bisa memaksa sang istri untuk tetap berada di tempat itu.

Forever After Season 2 (LOVEBIRD)Where stories live. Discover now