LOVEBIRD 33: Chaos!

997 128 35
                                    

Part ini agak panjang dan emosional, jadi author sarankan bacanya pas lagi sendirian biar bisa ikut terbawa suasana wkwk. Oiya sama satu lagi, sebelum baca part ini biar bisa tergambar dengan baik, mari mampir ke twitter author untuk nonton 'trailer' yang khusus kubuat untuk part ini (aduh, promo mulu nih author *plak!)

Oke deh. CEKIDOTTT!

_______________________

"Bagaimana kondisi papa kalian, Hakim?" Tanya Rossa sesaat setelah Hakim bergabung bersama mereka.

Kala itu hari sudah berangsur senja, namun keramaian perayaan hadirnya Elzio tidak kunjung surut. Beberapa undangan umum sudah beranjak pulang, namun masih banyak yang bertahan untuk menikmati berbagai sajian yang tak habis-habis.

Begitu pun dengan keluarga besar mereka. Keceriaan masih nampak terlihat meskipun tak begitu lengkap. Sebab di antara mereka tidak turut hadir Ferdinand yang masih kurang memungkinkan untuk terbang ke Indonesia. Selain itu juga minus kehadiran Baskara yang masih sangat sibuk dengan sekolahnya di Tokyo.

"Belum terlalu baik, Makcik. Semalam tu papa sempat drop sebab terlambat HD. Itulah kenape papa harus rawat jalan tuk beberapa hari ni." Jawab Hakim.

"Lalu, kamu nggak pulang?"

"Awalnya saya nak balik ke KL, tapi tak boleh oleh papa. Dia minta saya untuk tetap di Jakarta supaya bisa datang di akikah El hari ni."

"Iya, Bang Hakim baru ngabarin tadi pagi, Ma. Kalau tahu lebih awal kan kita bisa tunda beberapa hari buat acara akikahnya." Ujar Andin sambil menyuap potongan buah melon ke dalam mulutnya. Sementara Elzio nampak anteng dalam gendongan mama Susan. Hakim terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ha, ha? Macam tu lah abang tak beritahu kau lebih awal. Kau nak banyak pikir nanti." Sahut Hakim membuat beberapa yang lain tertawa.

"Betul kau, Bang. Dia itu suka overthinking. Lihat saja tadi, Al Cuma telat sedikit doang, dia khawatirnya setengah mati." Ledek Roy ikut menimbrung.

"Isshh!" Andin merengut kesal membuat Aldebaran terkekeh seraya mengusap puncak kepala wanitanya yang duduk tepat di sampingnya.

"Nggak papa. Nanti kalau sudah boleh naik pesawat kita sama-sama jenguk papa ke KL, ya." Hibur Aldebaran.

"Hemm." Andin hanya membalasnya dengan deheman kecil dan sedikit melirik pria itu. Hal itu malah mengundang tawa ejekan dari Roy.

"Lah, dicuekin? Hahaa, memang enak." Ejek Roy.

"Masih marah sama saya?" Goda Aldebaran dengan memelankan suaranya.

"Nggak, biasa aja." Jawab Andin, sedikit ketus. Namun hal itu malah membuat Aldebaran seolah tergelitik. Selalu menggemaskan melihat istrinya saat sedang merajuk padanya seperti itu.

"Hakim datang ke sini sendirian berarti?" Tanya Rossa, lagi. Pertanyaan itu membuat Andin seketika bereaksi dengan melirik Indah yang duduk bereberangan dengannya. Mereka semua duduk menghadapi sebuah meja panjang dengan aneka makanan di atasnya.

"Ehem ehem!" Andin terbatuk dengan mengulum senyum manisnya. Lebih tepatnya, berpura-pura batuk demi menggoda sahabatnya tersebut. indah melirik balik dengan tatapan was-was.

"Berdua, makcik." Jawab Hakim.

"Sama siapa?"

Hakim menatap Indah, sedangkan Indah justru main lirik-lirikan dengan Andin. Indah mencolek kaki Andin dengan kakinya yang bertemu di bawah meja. Wanita itu seolah memberikan kode kepada Andin agar tidak terus meledeknya dengan Hakim karena datang berdua.

Forever After Season 2 (LOVEBIRD)Where stories live. Discover now