LOVEBIRD 30: Apa Kamu Menyesal?

905 174 40
                                    

Andin menatap sendu rumah yang ada di depan matanya setelah keluar dari mobil yang dibawa oleh supir sang mama mertua. Selepas pertemuan mereka di apartemen beberapa saat yang lalu, ia dan Aldebaran harus kembali pada aktivitas masing-masing. Aldebaran kembali menuju kantor, sedangkan Andin bergegas pulang. Meski dengan hati yang sama-sama retak oleh sebuah kenyataan pahit di masa lalu.

Biasanya baru melihat rumah itu saja sudah membuat perasaan Andin menghangat. Bagaimana tidak? Sejak menikah dengan Aldebaran, rumah itulah yang menjadi peneduh utama baginya. Rumah itu yang menjadi gambaran nyata tentang harmonisnya sebuah keluarga bagi Andin. Namun kali ini wanita itu berjalan menuju pintu utama rumah tersebut dengan perasaan cemas. Setelah ia dan Aldebaran mendengar cerita dari masa lalu keluarga itu, akankah kehangatan di rumah itu nantinya akan tetap sama?

Melihat kesedihan sekaligus kekecewaan Aldebaran dalam pelukannya tadi membuat Andin sangat takut. Dari sorot mata yang Andin lihat, suaminya begitu hancur. Hampir tak pernah Andin lihat sebelumnya. Bahkan sebelum Andin keluar lebih dulu dari kamar apatemen tersebut, Aldebaran sempat menyampaikan beberapa kalimat yang membuat hati Andin kembali mencelos.

"Saya pulang ke sini saja, ya." Tutur Aldebaran membuat Andin kaget.

"Mas..." Andin memelas, sedih.

"Saya takut emosi saya meledak kalau saya pulang ke rumah, Ndin. Saya nggak mau menyakiti perasaan mama atau pun papa." Suara Aldebaran kembali bergetar. Andin menatap suaminya dengan nanar sambil menyentuh kedua sisi wajah pria tersebut. Andin lantas menitikkan airmatanya lagi.

"Iya. Nanti aku sama El menyusul ke sini, ya." Kata Andin namun Aldebaran buru-buru menggelengkan kepala.

"Jangan. Kalau kalian ikut ke sini nanti papa sama mama bertanya-tanya kenapa."

"Mas, aku mungkin bisa memberikan banyak alasan kenapa kita ke apartemen, tapi aku nggak bisa membiarkan kamu sendirian dalam situasi seperti ini. Kita akan hadapi ini bareng-bareng." Tutur Andin membuat Aldebaran mampu tersenyum tipis di tengah-tengah hancurnya perasaannya.

"Apapun yang terjadi ke depan, aku akan ada buat kamu, Mas." Aldebaran mengangguk haru dan kembali memeluk sang istri.

"Terima kasih, Andin. Terima kasih."

Andin kembali menghela napasnya saat mengingat pernyataan Aldebaran yang belum siap untuk pulang ke rumah yang sedang ia pijaki. Sementara ia sekarang sudah berdiri tepat di belakang mama mertua dan Aurora yang sedang mengobrol ringan di ruang keluarga bersama Elzio yang tertidur dalam pangkuan Rossa.

"Andin, sudah pulang?" Tegur Rossa yang menyadari kehadiran Andin yang berdiri di sana. Andin pun refleks tersenyum dan berjalan menghampiri mereka.

Andin keluar bukan tanpa alasan. Sebelum mereka melakukan pertemuan dengan Kama di apartemen tersebut, Andin lebih dulu melakukan kontrol pasca melahirkan ke rumah sakit yang ditemani oleh Aldebaran. Sehingga ia tidak perlu harus berbohong pada mertuanya untuk ikut serta bersama sang suami ke apartemen setelahnya.

"Iya, Ma. Maaf ya kalau aku agak lama." Kata Andin, lalu menatap putranya dengan rasa rindu sebab telah berpisah beberapa jam.

"Nggak papa, sayang. El anteng banget kok. Dia kebangun sesekali doang terus dikasih dot susu yang sudah kamu siapin langsung bobo lagi. Agak pelor kayak papanya sih." Kata Rossa membuat mereka tertawa.

"Makasih ya, Ma, Ra, sudah bantu jagain El." Ucap Andin, tulus.

"My pleasure, sayang." Balas Rossa.

"Sama-sama, Ndin. Biar gue cepet ketularan punya baby juga." Balas Aurora membuat Andin terkekeh, ringan.

Forever After Season 2 (LOVEBIRD)Where stories live. Discover now