LOVEBIRD 12: Get Well Soon

1.3K 162 28
                                    

"Selamat pagi, Bu."

"Selamat pagi, Bu Andin."

"Selamat pagi."

Kedatangan wanita cantik itu cukup menarik beberapa orang karyawan yang sedang berlalu lalang di suatu koridor gedung kantor dimana wanita itu sedang berjalan. Senyum hangatnya senantiasa terukir setiap kali para pekerja di kantor itu menyapanya. Jika dilihat sekilas mata, tak ada yang unik dari penampilannya. Akan tetapi justru karena penampilannya yang simpel namun tetap terlihat anggun itu yang membuatnya mampu mencuri perhatian. Ditambah dengan paras cantiknya yang hanya dengan polesan make-up tipis, bisa membuat semua orang terkesima.

"Selamat pagi, Bu Andin. Ibu ingin bertemu dengan Pak Al, ya?" Sapa seorang wanita berjaga di depan meja yang tak jauh dari ruangan suaminya.

"Iya. Mas Al ada di dalam kan?" Tanya Andin, dengan tersenyum simpul.

"Ada, Bu. Mari saya antar."

"Terima kasih."

Sesampainya di depan pintu sebuah ruangan atasannya, wanita yang mengantarkan Andin sampai disana pun langsung izin untuk pergi, membiarkan Andin masuk dengan sendiri ke ruangan suaminya. Baru sekali Andin mengetuk pintu tersebut, suara sahutan seseorang terdengar dari dalam. Siapa lagi kalau bukan suara Aldebaran, suaminya.

"Selamat pagi, Pak Aldebaran." Ucap Andin saat ia telah memasuki ruangan suaminya itu. aldebaran yang sebelumnya terfokus pada layar laptop di depannya, tatkala mendengar suara itu sontak membuatnya menoleh.

"Loh?" Kening pria itu mengerut heran sambil beranjak dari posisi duduknya.

"Kok kamu kesini?" Aldebaran berjalan mendekati Andin.

"Kenapa? Nggak boleh?"

"Ya boleh, lah. Tapi tadi kamu bilang mau ke kantor desain?"

"Iya. Aku masuk kantor kok hari ini, tapi agak siangan dikit karena rapat divisi pagi ini di-cancel. Dan aku mau ngasih ini." Andin menyodorkan sebuah dokumen yang terbungkus oleh map merah kepada Aldebaran.

"Kok malah kamu yang repot-repot nganter? Harusnya kamu suruh Pak Gatot aja yang bawa kesini buat saya."

"Ih, kan biar sekalian aku mau berangkat kerja juga. Lagian aku diantar sama Pak Gatot kok." Jawab Andin. Aldebaran menghela nafasnya lalu tersenyum seraya mengelus pipi wanita itu.

"Yaudah, makasih banyak ya sudah bantu saya. Tapi lain kali nggak usah repot-repot begini."

"Iya, Mas Al. Kamu bawel deh. Lagipula yang kerepotan siapa juga? Orang aku senang bisa bantu suamiku." Protes Andin membuat Aldebaran terkekeh, pelan.

"Iya. Yaudah, duduk dulu, yuk."

Aldebaran meraih tangan istrinya dan mengajak untuk duduk pada sofa yang terdapat di dalam ruangannya itu. Setelah memastikan wanitanya duduk dengan nyaman, Aldebaran pun membuka dan melihat isi map yang baru saja diberikan oleh Andin padanya, untuk sekedar memastikan bahwa berkas tersebut aman.

"Memangnya itu isinya apa, Mas?" Tanya Andin, sebab ia tidak membuka file itu sedikit pun dan tidak berminat juga untuk membukanya.

"Kontrak kerjasama." Jawab Aldebaran, menutup kembali map tersebut.

"Kerjasama dengan konsultan keuangan yang waktu itu kamu ceritakan?"

"Iya."

"Jadi, kamu benar-benar yakin untuk deal?" Tanya Andin. Aldebaran terdiam sesaat, seperti masih menyimpan sebuah keraguan. Namun ia kumudian tersenyum simpul dan menjawab pertanyaan sang istri dengan sebuah anggukan kepala.

Forever After Season 2 (LOVEBIRD)Where stories live. Discover now