EPILOG

1.3K 113 44
                                    

Happy Reading

Berjalan di lorong kampus yang begitu ramai, sesekali ia menyapa beberapa orang yang ia kenal, nyaris semuanya ia sapa, berarti kenalannya itu begitu banyak.

Siapa dia?

Siapa lagi jika bukan Raden Arkabian, lelaki famous nan ramah itu. Selain itu dirinya juga kerap di panggil sebagai "most handsome" di universitas Trisakti ini. Bagaimana tidak kenal mereka dengan manusia famous satu ini.

"Babi babi tungguin." dari semua teman mapala, hanya Aneisha Ayyara yang benar-benar bisa memanggil dirinya babi. Kenapa di panggil babi? Katanya sih mau beda dari yang lain, mau manggil Kabi, tapi malah kepeleset lidahnya jadi babi, jadi keterusan deh.

Walaupun Bian mendengar seruan itu ia benar-benar tidak peduli, ia masih sibuk menyapa manusia-manusia berseliweran di hadapannya itu.

"Babi! kok lo gak nungguin?" ucap Anei sembari memukul pundak temannya itu.

"Maaf anda salah orang, saya bukan babi." jawab Bian impas lalu melanjutkan jalannya tanpa menghiraukan gerutuan sang pacar tercinta, bukan deng yang bener itu pacar yang mirip bocil kematian, contohnya kaya bocil lato-lato. Kalau bocil berisik dengan lato-lato nya maka Anei berisik dengan mulutnya yang tidak bisa diam.

"Kabisayang ututu." dengan panggilannya imutnya dengan terpaksa Anei berubah menjadi kelinci sok imut yang menggoda. "Sayang tungguin aku."

"Ini baru kesayangan gue." ucap Bian yang kemudian tersenyum terlebih dahulu ia membenarkan rambut Anei yang poninya menghalangi mata kucingnya itu, kemudian di rangkul nya perempuan itu.

"Ehehehe salting banget monyetdd gak kuat." ucap Anei yang kini menutup wajah dan berjalan.

"Orang lain mah allahuakbar kalau salting inimah ngabsen kebun binatang." timpal Dipta yang baru saja menyusul juga.

"Gue Kristen tolol, hehe." jawab Anei sembari tersenyum mesem.

"Untung pacar aku, kalau bukan udah aku paksa masuk ke got depan kampus." ucap Bian sembari tersenyum menyipitkan matanya itu. Tangannya masih setia merangkul Anei dengan nyamannya.

"Lakinya famous banyak yang suka, tapi ceweknya modelan emak-emak komplek kaya gini, gak salah lo milih cewek Bi?"

Saat mendengar itu Anei mendadak emosi. "Anj-" Tidak sempat umpatan itu keluar karena Bian lebih dulu membekap mulutnya.

"Jangan image dong, khodam kamu nanti ketahuan orang, sabar sabar." ucap Bian sembari menyabarkan pacarnya itu.

"Lagian emosi banget sumpah, dia ngejelek-jelekin aku terus."

"Ya mau di jelek-jelekin kaya gimana pun aku tetep suka dan sayang kok sama kamu Aneishayang." ucap Bian sembari menekan kedua pipi itu hingga membuat Anei memanyun gemes.

Sedari tadi Dipta sudah berlari lebih dahulu untuk menghindari marabahaya.

🌘🌘🌘

Tanpa makan rasanya hidup seorang Dinda akan sangat hampa, tapi memang ada benarnya juga manusia bisa mati jika tidak makan. Sembari mengunyah makanan ringannya tidak lupa ia terus meng-scroll tiktok dengan badan yang sudah tidak teratur posisinya. Jika ada Bian pasti dirinya sudah di marahin besar-besaran. Kenapa? Karena hidup seorang Raden Arkabian memang sangat teratur dan gatal jika melihat sesuatu yang tidak enak di lihat.

MAHASURA [END]Where stories live. Discover now